Topik ini adalah lanjutan dari tulisan filosofi investasi. Setelah menilai faktor perusahaan, hal yang kemudian sangat berhubungan erat adalah kualitas manajemen.

Namun ada hal yang membuat saya berpikir agak panjang sebelum mengelaborasi topik ini karena, jujur saja, saya bukan ahli dalam bidang ini. Saya masih banyak belajar. Saya hanyalah investor perseorangan yang menggelindingkan investasinya di jalur lurus yang dilalui banyak investor pintar, termasuk dengan mencari perusahaan yang dijalankan oleh manajemen yang kompeten. Ajaran utama para legenda investasi adalah kita harus fokus investasi pada perusahaan yang mempunyai manajemen dengan kriteria jujur, ramah terhadap pemegang saham minoritas, kompeten, punya integritas, dan terbukti meningkatkan ekuitas perusahaan.

Tapi bagaimana seorang investor perseorangan yang bermodal internet dan laporan keuangan digital bisa menilai manajemen itu bagus? Berikut adalah pemikiran yang sempat saya kumpulkan tentang manajemen.

Beberapa metode dan cara untuk berkomunikasi dengan manajemen (khususnya bagi investor perarangan):

  1. Mengikuti RUPS atau Public Expose. Sebagai pemegang saham kita berhak mengikuti RUPS untuk mengenal manajemen secara langsung. Bila kita belum menjadi pemegang saham, ada banyak cara lain, misalnya mengikuti acara Paparan Publik (Public Expose). Acara paparan publik ini biasanya diadakan setelah RUPS selesai, biasanya mengundang wartawan, manajer investasi dan investor institusi. Tapi sebagai investor biasa kita juga bisa ikut. Jangan lupa bawa kartu AKSES dari KSEI.
  2. Tentu sulit mengetahui kejujuran manajemen, tapi kita hampir selalu bisa mengetahui dari publikasi, sikap, tindakan, dan keputusan manajemen bila ada krisis, masalah, atau bahkan kesuksesan luar biasa. Maka penting kiranya kita mengikuti tiap acara rapat umum pemegang saham, agar kita tahu karakter manajemen.
  3. Cara lain adalah mempelajari dari laporan tahunan dan laporan keuangan yang dilaporkan melalui BEI. Ini adalah akses utama bagi investor perseorangan seperti kita ada banyak hal yang bisa dipelajari dari buku laporan tahunan.
  4. Cara alternatif yang mudah lainnya adalah bertanya langsung kepada manajemen melalui telepon atau email. Namun cara ini biasanya kurang jitu. Saya pernah mengirim email ke sekretaris perusahaan perusahaan tapi tidak pernah dibalas.
  5. Cara terakhir adalah dengan mendatangi kantor perusahaan dan bertemu dengan sekretaris perusahaan. Saya beberapa kali melakukan hal ini dan terbukti menarik. Selain kita bisa bertanya langsung, kita juga bisa melihat situasi dan keadaan perusahaan tempat kita menanamkan modal. Semakin sering melakukan hal ini juga semakin menambah pengalaman kita akan bisnis dan menanyakan hal-hal yang penting. Langkah ini sebenarnya penting. Namun karena investor perorangan, biasanya kita tidak mungkin bisa bertemu dengan sekretaris perusahaan langsung, biasanya kita ditemui oleh wakilnya. Itu pengalaman saya. Beda dengan manajer investasi dari sebuah reksadana, misalnya, kalau mereka datang pasti bisa menemui direkturnya langsung.
Tentang performa manajemen
  1. Manajemen harus menghasil produk/jasa berkualitas bagus. Ini bisa dilihat dari produk/jasa yang dihasilkan. Sebuah sentuhan manajemen yang bagus terlihat dari produk/jasa yang berkualitas, tidak membingungkan, dan langsung mengena di pasar. Misalnya, pernahkah Anda kebingungan dengan promosi sebuah perusahaan telekomunikasi, padahal kalau ditawarkan dengan cara lain tentu hasilnya akan lebih baik. Bila kita bisa mencoba produknya, kita bisa coba bagaimana manajemen memasarkan, menangani masalah (komplain), atau distribusi produk. Setelah setahun menekuni investasi, akhirnya saya semakin terbuka bahwa ada beberapa manajemen yang memang berkualitas dalam membuat produk, beberapa lainnya hanya beruntung, beberapa lainnya berkualitas tapi belum beruntung.
  2. Bila ada kesuksesan, apakah manajemen terbuka siapa yang sukses, diri mereka ataukah tim, ataukah produk atau jasa tertentu?
  3. Bila ada kesalahan, apakah manajemen mengakui kesalahannya, atau justru (misalnya) menyalahan krisis global atau hal eksternal?
  4. Bila ada pengembangan usaha yang diikuti oleh operasi finansial, misalnya hutang, apakah manajemen jujur terhadap rencana pengeluaran, imbal balik, tolak ukur kesuksesan dan juga laporannya kepada pemegang saham.
  5. Apakah manajemen ramah terhadap pemegang saham, misal dengan membagi dividen. Bila ada rencana penerbitan saham baru (right issue), bagaimana sikap manajemen? Apakah mereka terbuka, tetap mengajak pemegang saham lama bergabung dan berkembang, dan seterusnya. Perusahan favorit saya adalah yang paling jarang (atau tidak pernah) right issue, karena mereka tidak mengurangi nilai modal kita, sehingga nilai investasi kita tidak turun.
  6. Untuk mengetahui kompetensi manajemen, kita bisa mengukur melalui rencana kerja manajemen. Ini bisa kita ketahui dari laporan tahunan dalam diskusi manajemen, atau bertanya langsung di forum RUPS. Manajemen yang kompeten akan mampu menjelaskan secaara gamblang kepada kita tentang rencana, eksekusi, atau antisipasi bila ada masalah.
  7. Gunakan internet untuk riset. Saya pernah menemukan evaluasi manajemen sebuah perusahaan tempat saya berinvestasi saham dari laporan skripsi mahasiswa tentang topik pengendalian mutu. Tentu saja hal ini kurang akurat, apalagi pandangan seorang mahasiswa tentu bisa berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya. Tapi paling tidak kita bisa memanfaatkan hal ini untuk mengetahui hal-hal lain yang tidak diungkap oleh manajemen.
  8. Hal terakhir dan juga kunci pokok adalah performa perusahaan. Manajemen yang mumpuni akan selalui mampu membukukan pendapatan yang selalu bertambah. Manajemen yang kompeten akan mampu menyelesaikan dan menaikkan pendapatan bila ada masalah dalam operasi perusahaan serta mampu memberikan imbal balik yang memuaskan bagi pemegang saham.
Mungkin itu dulu pengantar tentang manajemen. Bila saya ada ide dan mendapat hal baru tentang manajemen akan saya tulis lagi.

Selamat mencari manajemen yang mumpuni!


Diterbitkan: 17 Jan 2012Diperbarui: 9 Feb 2022