Ini adalah beberapa prasyarat menjadi investor perseorangan yang saya simpulkan dari berbagai bacaan, di antaranya dari: The Intelligent Investor (Benjamin Graham), One Up on Wall Street (Peter Lynch), dan Common Stocks and Uncommon Profits (Philip A Fisher) dan sebagian dari Security Analysis (Benjamin Graham)–saya masih membaca buku terakhir ini. Beberapa hal mungkin juga saya ambil dari Getting Started in Value Investing (Charles Mizrahi). Beberapa pemikiran saya simpulkan dari hasil pengalaman berinvestasi selama beberapa tahun terakhir.

Prasyarat ini seyogyanya tidak dibaca berurutan, karena sifatnya yang saling melengkapi. Seyogyanya setiap investor perseorangan harus mampu memiliki semua kriteria. Bila belum bisa memenuhi kriteria tertentu, tentu saja bisa dicicil, atau diperbaiki secara perlahan-lahan. Saya sebagai penulis pun belum tentu bisa memenuhi seluruh prasyarat ini. Tapi saya selalu berusaha memperbaiki. Pun, saya belum bisa dianggap sebagai investor yang sukses, saya masih belajar dan waktu saya masih lama. Bila lima tahun nanti sudah teruji barulah saya bisa berkata Anda harus mengikuti langkah-langkah saya.

Bila kita mampu memenuhi seluruh prasyarat ini, saya yakin kita bisa menjadi seorang investor perseorangan yang sukses. Seorang investor perseorangan yang sukses bisa saja mengalahkan kinerja investasi dari badan institusi atau reksadana. Benarkah bisa? Investor institusi sebenarnya juga manusia, tentu saja kita bisa mengalahkan mereka. Apalagi secara institusi mereka juga punya beberapa hambatan yang ditimbulkan dari aturan internal atau juga aturan dari Bapepam, hambatan ini misalnya: hambatan jumlah investasi maksimal di perusahaan tertentu, hambatan investasi sektoral, hambatan indeks tertentu, hambatan kapitalisasi perusahaan, hambatan kinerja–seorang manajer investasi dituntut untuk menghasil return tertentu dan tidak bisa gampang menjaga kerugian dalam jangka panjang, dan mungkin hambatan lainnya. Seorang investor perseorangan yang bebas tentu saja peluangnya lebih banyak.

Inilah prasyarat menjadi investor perorangan itu:

  1. Investor harus mampu menjadi investor aktif (dalam definisi Graham di The Intelligent Investor disebut investor agresif). Investor aktif artinya bisa, mampu, dan akan menjadi aktif dalam kegiatan investasi dengan tujuan mencapai keuntungan maksimal dengan siap menanggung risiko. Menurut Graham di dunia ini hanya 5% orang yang mampu menjadi investor aktif.
  2. Investor harus menghindari kegiatan spekulatif dalam setiap langkah investasinya.
  3. Investor harus mampu menghilangkan ketakutannya, bila tidak ada dasar yang menjadi ketakutan tersebut.
  4. Investor harus mampu untuk mengendalikan keserakahannya, bila perlu menghilangkannya. Tapi serakah di pasar bearish yang parah mungkin diperlukan, namun investor harus tetap waspada.
  5. Dana yang digunakan investor seyogyanya adalah dana tidak terpakai, bukan dana tabungan pendidikan, atau dana penting lainnya. Pengecualian bila investor sudah yakin akan dirinya sendiri, ia justru menjadikan sarana saham sebagai instrumen untuk mencapai dana pendidikan.
  6. Investor tidak menggunakan dana pinjaman, juga fasilitas margin. Investor tidak menggadaikan barang berharga untuk modal saham.
  7. Investor harus mampu menjalankan operasi sahamnya berdasarkan riset mendalam dan berdasarkan fakta material, bukan gosip atau rumor.
  8. Mampu membaca laporan keuangan, yang terdiri dari: neraca, laba rugi, dan laporan kas.
  9. Investor juga harus mampu meluangkan waktu untuk membentuk cerita untuk membentuk gambaran penting tentang perusahaan. Caranya dengan membaca laporan keuangan, mengikuti RUPS atau Public Expose, mencoba/melihat/survei produk, berkunjungan ke kantor/pabrik, dan juga mempelajari kompetitor perusahaan.
  10. Investor harus sudah teruji dan kuat, secara mental dan dana, bila pasar bergerak turun atau terkena krisis.
  11. Investor harus mampu melakukan diversifikasi portfolionya secara dinamis guna mengantisipasi kondisi pasar. Bagi investor aktif seyogyanya ada 25% dari seluruh dana kelolaan di sebuah instrumen yang aman. Bagi investor defensif jumlahnya 50%-50%.
  12. Investor harus mampu mengakui kesalahannya. Bila ada kesalahan, ia juga harus mampu melakukan langkah koreksi. Investor harus selalu mampu belajar dari kesalahannya dan tidak mengulanginya.
  13. Investor harus jujur pada dirinya sendiri.
  14. Investor harus menghindari metode peramalan yang melibatkan variabel terlalu banyak. Makin banyak variabel akan mengundangan potensi kesalahan yang makin banyak.
  15. Setiap langkah investasi adalah berdasarkan keputusannya sendiri dan bukan karena mengikuti orang lain, baik itu keluarga, teman, broker, atau lembar gosip di internet.
  16. Dan mungkin beberapa prasyarat lain yang akan saya tambahkan kemudian hari.
Lalu bagaimana bila Anda tidak mampu memenuhi persyaratan di atas? Sebaiknya Anda tidak memilih menjadi investor aktif. Sebaiknya dananya dititip di sebuah reksadana saja. Anda bisa tidur tenang. Menjadi investor aktif itu sangat berat, dan mungkin sebuah jebakan seumur hidup :) Tapi bila Anda yakin dan mau, tantangan tersebut tentu sepadan dengan keuntungannya.

Selamat berinvestasi!


Diterbitkan: 16 Aug 2011Diperbarui: 18 Feb 2022