Saya mengaku bukan orang yang ahli dalam bidang keuangan, khususnya akuntansi. Tapi saya berusaha belajar untuk memahami rahasia dibalik angka-angka dalam sebuah laporan keuangan perusahaan terbuka yang menerbitkan saham di Bursa Efek Indonesia demi menunjang rencana investasi jangka panjang saya. Karena saya menganggap diri saya sebagai investor aktif, maka saya harus selalu berusaha meluangkan waktu untuk bekerja dalam berinvestasi, diantaranya: menyeleksi saham, melakukan sistem pembelian/penjualan yang tepat, dan memonitor perkembangan emiten yang sahamnya telah saya miliki.

Meski saya mengaku belum sempurna dan banyak melakukan kesalahan-kesalahan dalam beberapa langkah investasi saya, tapi saya menemukan sedikit pola yang saya rasa cukup baik. Untuk tulisan ini saya akan membahas cara saya menyeleksi saham. Langkah ini meliputi beberapa langkah sederhana, yang saya yakin setiap orang bisa melakukannya, terutama investor yang ingin secara aktif mengelola investasinya (bukan investor pasif atau defensif).

Membaca Ringkasan Kinerja

Saya mempunyai dokumen ringkasan kinerja hampir seluruh perusahaan di bursa di komputer saya. Data ringkasan ini bisa diambil di situs BEI dari masing-masing profil emiten. Sebagai contoh untuk emiten United Tracktor Tbk, lalu klik menu Profil, di sebalah kanan ada tautan Performance Profile. Tidak semua emiten ada dokumen ringkasan kinerjanya, saat ini tercatat ada 410 dokumen ringkasan kinerja emiten di BEI yang ada di komputer. Dengan membaca ringkasan kinerja, ini memberikan kita profil ringkas sebuah perusahaan. Dari dokumen ini kita bisa sekilas membaca angka pertumbuhan/kerugian dan profil hutang perusahaan. Dari beberapa hal tersebut saya selalu mencari perusahaan yang tumbuh dengan rasio hutang yang kecil. Pada tahap ini saya belum memilah mana perusahaan yang punya harga bagus atau tidak. Hasil pemilihan dan penyaringan ini saya masukkan folder Perusahaan Bagus.

Melihat Perkembangan Harga Saham

Dari emiten yang terpilih melalui penyaringan pertama, saya lalu melihat perkembangan harganya, apakah saat ini sedang tren turun, atau sedang tren naik. Saya lalu pisahkan ke dalam dua folder: Sedang naik dan Sedang turun.

Melihat Harga Wajar

Setelah itu saya fokus ke folder yang Sedang turun. Kenapa melihat yang sedang turun terlebih dahulu, karena dari emiten kita kita bisa mendapat potensi yang lebih banyak dibanding yang sedang naik. Dan langkah ini tentu saja akan lebih cepat daripada menyeleksi semuanya. Untuk metode melihat harga wajar saya mempertimbangkan berbagai metode, diantaranya metode Ben Graham dan juga metode yang dibuat oleh John Burr Williams. Hasil emiten yang lolos penyaringan ini saya masukkan ke folder Harga Bagus. Lain waktu bila semua metode penyaringan telah selesai dilaksanakan saya baru menyeleksi folter Sedang naik dan meneruskan ke langkah-langkah setelahnya.

Riset Emiten

Inilah tahap yang membosankan, dan memerlukan kesabaran lebih. Dari beberapa perusahaan yang masuk folder Harga Bagus itu kita bisa melakukan riset lebih dalam, langkah yang bisa kita lakukan diantaranya adalah: membaca laporan tahunan, meriset laporan keuangan, melihat rasio hutang, rasio kas, rasio produk, profil produk, profil pesaing, potensi pertumbuhan, dan juga perasaan kita terhadap manajemen, intinya seluruh yang kita temukan dalam riset harus dipelajari dan diungkapkan. Proses ini sangat membosankan, dan kalau tidak fokus bisa menghabiskan waktu berhari-hari. Tapi kalau kita fokus sebuah laporan keuangan bisa diteliti dalam waktu 2 jam-an. Hasil dari riset ini bisa membantu kita dalam kemantapan untuk mengambil keputusan investasi terhadap saham tersebut, jadi meneruskan membeli, atau untuk sementara kita abaikan. Banyak faktor yang membuat kita harus menunda, bisa angka-angka yang agak kurang wajar, manajemen yang kurang terbuka, atau beberapa hal yang terasa aneh. Daripada diselimuti ketidakpastian, lebih baik kita abaikan dan dilanjutkan nanti kalau ada waktu lebih khusus atau setelah mendapatkan kepastian dari data-datanya. Untuk emiten yang menurut saya bagus saya akan tentukan harga eksekusi lalu memasukkannya ke folder Eksekusi.

Ekekusi Pembelian/Penjualan

Inilah langkah membosankan yang lain. Melakukan pembelian atau penjualan. Saya biasanya melihat harga penutupan sebelumnya, lalu memasang perintah beli pada pagi hari sebelum pasar buka. Lalu saya lupakan. Sorenya baru saya pantau lagi hasil perintah eksekusi hari itu. Lalu diulang lagi setiap hari atau setiap minggu. Tentu saja langkah pembelian disesuaikan dengan target harga yang sudah ditentukan dan juga  ketersediaan dana di rekening efek.

Pemantauan Emiten dalam Portfolio

Setelah memiliki portfolio, barulah dilaksanakan langkah pemantauan emiten. Langkah-langkah ini diantaranya selalu mengecek laporan di situs BEI untuk emiten terkait, apakah ada pengumuman baru, apa ada langkah aksi korporasi, atau apakah ada perkembangan apa pun. Dalam langkah ini saya juga mengecek perkembangan harga, setiap perkembangan naiknya/turunnya harga saham selalu dilatarbelakangi perubahan kinerja perusahaan. Namun bila tidak ada kabar tapi harga naik/turun, kita bisa abaikan. Proses ini dilakukan terus-menerus selama kita memegang saham.

Diversifikasi Portfolio

Setelah melalui pemantauan, kadang-kadang ada portfolio yang naik atau turun kinerjanya, yang mencerminkan potensi pertumbuhan dan akhirnya bisa berpengaruh terhadap investasi kita, dari sini kita tentukan langkah-langkah diversifikasi, yaitu mengatur skema investasi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih maksimal. Apakah menjual saham-saham yang rugi dan salah pilih. Apakah mengalokasikan saham ke emiten lain yang lebih potensial. Apakah menjual saham yang sudah overpriced.

Saya kurang setuju diversifikasi dalam artian mempunyai portfolio sebanyak-banyaknya agar risiko lebih mengecil. Hal ini juga diangkat oleh guru-guru investasi seperti Graham, Buffett, Fisher dan Lynch. Saya setuju pada keyakinan untuk memegang portfolio hanya pada batas yang kita pahami akan punya potensi untung. Apakah jumlahnya satu, dua, tiga, sepuluh? Itu terserah masing-masing. Tapi mengingat langkah-langkah investasi yang berat dan harus disiplin, memegang portfolio di atas 10 emiten tentu memerlukan waktu yang jauh lebih banyak. Jadi diversifikasi yang dilakukan adalah hanya pada emiten-emiten terpilih tersebut untuk mencapai rencana investasi yang lebih menguntungkan, bukan berusaha menambah jumlah emiten.

Pengulangan

Secara rutin, yaitu kira-kira tiap enam bulan, saya harus mengulang langkah-langkah tadi mulai dari proses awal dengan data-data baru. Ternyata kadang-kadang kita melewatkan beberapa emiten bagus dalam seleksi kita. Dengan pengulangan inilah kita berharap bisa mengkoreksi kesalahan dan memanfaatkan beberapa perkembangan baru untuk memperbaiki kinerja investasi kita.

Itulah langkah-langkah yang selama ini saya lakukan dalam berinvestasi. Saya rasa setiap orang punya langkah dan metodenya sendiri. Barangkali tulisan ini bisa memberi inspirasi bagi orang yang ingin secara serius masuk investasi saham untuk jangka panjang, tentu saya akan senang kalau tulisan ini berguna.

Selamat berinvestasi!

 


Diterbitkan: 20 Jun 2011Diperbarui: 9 Feb 2022