Ada yang bilang gini pada saya, “Oke pak, saya tertarik investasi saham. Masalahnya, saya ini gapham (gagap saham). Bisakah kasih tahu petunjuk yang sederhana dan dipahami rakyat zaman now gitu pak?” Semoga artikel edukasi ini bisa menjawab pertanyaan seperti itu.

Latar Belakang

Bolasalju sudah menerbitkan dua edukasi saham, misalnya di artikel berikut: Investasi untuk Investor Pemula (Modal Kecil) dan Mengenal Saham. Jika ingin informasi terperinci dan bersifat teknis, silakan dibaca kedua artikel itu. Kami juga sudah menerbitkan buku digital Cerdas Berinvestasi dimana pemula bisa belajar beragam instrumen investasi pasar modal, kelebihan, kekurangan, serta ada penjelasan strategi investasi.

Artikel edukasi berusaha menjelaskan bagaimana memulai investasi saham bagi pemula dengan petunjuk yang paling sederhana dan mudah dipahami. Kami menyajikannya dalam format tanya jawab agar bisa mudah dilompati topiknya.

Bagaimana Memulai Investasi Saham?

Untuk berinvestasi saham, Anda harus membuka akun rekening investasi saham di salah satu pialang saham (broker) yang terdatar resmi di Indonesia. Baca juga Panduan Memilih Broker Saham.

Syarat Pendaftaran Rekening Nasabah Investasi Saham

Syarat dokumen:

  1. KTP nasabah (wajib)
  2. Kartu NPWP (wajib)
  3. Buku Rekening

Syarat dana:

  • Nasabah harus menyetor dana yang ingin dipakai transaksi saham. Besar dana berapa? Tergantung kebijakan broker masing-masing: ada yang minimal Rp100.000, Rp1 juta, Rp5 juta, dst.

Bagaimana Cara Daftar Rekening Saham, Malu Dananya Sedikit

Tak usah malu. Bawa persyaratan dokumen di atas ke broker terdekat. Bilang mau daftar. Kasih tahu informasinya dari Bolasalju hehe.. (Maaf, becanda, tapi boleh aja sih biar kami makin dikenal)

Sekarang lagi marak promosi #YukNabungSaham oleh otoritas bursa. Tak usah malu bawa dana sedikit untuk investasi saham. Semuanya diawali dari yang sedikit kok.

Urutan Langkah Pembukaan Rekening Investasi Saham

  1. Cari di internet alamat broker terdekat. Cari nomor telponnya. Telpon dan tanyakan apa saja yang kurang jelas. Perlu ditemani pacar ke broker? Ini saran kami untuk para jomblo, biar dianggap edukasi ke calon pasangan di masa depan hehe..
  2. Setelah semua jelas, bawa semua dokumen tadi ke broker. Daftar. Ikuti petuju mas, mbak, atau bapak/ibu manajer di sana. Biasanya kamu dibantu isi formulir yang jumlahnya bejibun itu.
  3. Sudah semua. Kamu bakal dibuatkan rekening nasabah di broker.
  4. Sudah? Nah, kamu sudah jadi investor saham. Tapi dananya nol (Rp0). Harus diisi dong?
  5. Jangan lupa tanya nomor telpon kantor broker agar bisa tanya-tanya jika ada masalah atau apa saja yang kurang jelas. Syukur-syukur jika pegawai brokernya jomblo bisa sambil kenalan.
  6. Lalu setor dana deposit awal. Sudah? Lapor ke broker sudah disetor. Setelah itu akun investasimu aktif.
  7. Saatnya bertransaksi saham!

Eits.. jangan bayangkan transaksi saham seperti mau nonton film Fast Furious. Investasi saham itu pelan saja. Santai tapi serius. Saya aja sudah lupa gimana plot awal film yang sudah berseri hingga VIII ini. (Tahan amat nonton Vin Diesel 8 seri?!)

Cara Transaksi Saham ala Jaman Dulu

Ya, beberapa broker memfasilitasi layanan transaksi pakai telepon, sms, atau whatsapp. Tapi mohon tanya tarif komisi transaksinya. Broker memperoleh jasa dari setiap komisi transaksi. Besarnya variatif, dari 0,1%-0,5% (entah ada nggak yang sebesar angka terakhir). Biasanya biaya komisi transaksi lewat telepon yang jadul itu jatuhnya lebih besar dibanding lewat transaksi jaman kekinian.

Cara transaksi, nasabah telpon broker, bilang “Saya ingin beli saham ANUH di harga Rp1.200 sebanyak 100 ribu lembar hari ini”. (Tidak ada saham ANUH ya, ini hanya contoh) Setiap broker pasti senang melayani transaksi nasabah besar semacam ini.

Cara Transaksi Saham Jaman Now

Sekarang ada electronic trading, kadang disebut online trading. Semua lewat internet. Bisa juga dilakukan pakai aplikasi di gawai (gadget), dan entah alat apa lagi yang ada di masa depan. Ya, transaksi bisa langsung dilakukan oleh nasabah, tak perlu mengganggu aktivitas chatting staf broker, ya kan? Ya, kan?

Cukup login. Masukkan password. Kadang ada masukkan PIN, kode pengaman tambahan, atau apa lah. Intinya Anda harus mengingat angka-angka yang menambah beban ingatan Anda itu. Setelah login, nasabah bisa langsung transaksi. Contoh layar trading online seperti di bawah:

Contoh layar online trading, di sisi kiri untuk membeli, di sisi kanan untuk menjual.

Transaksi saham online enaknya apa? Tarifnya lebih murah. Karena transaksi online mengurangi beban pekerjaan staf di broker. Kedua, tak perlu malu kalau transaksi dalam rupiah yang kecilllllllllllllll sekali ?Mau transaksi besar juga boleh aja sih. Lihat di layar di atas sebelah kiri, kita bisa bertransaksi satu saham seharga Rp378, dengan total transaksi Rp37.876. Di sebelah kanan adalah contoh transaksi menjual saham GGRM (produsen rokok Gudang Garam), yang nilai totalnya Rp6.385.785. Perlu diingat, nilai total transaksi sudah ditambah biaya-biaya, seperti komisi, dan sudah ditambah potongan pajak ketika menjual saham.

Ya tampilan di atas hanya contoh. Layar trading broker lain bisa saja berbeda. Ada yang lebih bagus. Pasti juga ada yang lebih lebih rumit.

Bagaimana Cara Investasi Berkala Seperti Contoh di Cerdas Berinvestasi

Ingat syarat utama: sudah mempunyai rekening investasi saham di salah broker.

  1. Nasabah menyetor deposit dana secukupnya, misal ingin transaksi berkala Rp1 juta per bulan, setorlah Rp1 juta itu ke rekening dana nasabah (RDN).
  2. Setelah dana masuk, pada awal bulan, bisa tanggal 1, tanggal 2, atau tanggal 3, 4, 5, jika bursa saham buka, belikan seluruh dana tersebut untuk saham yang diinginkan.
  3. Biasanya tidak seluruh dana bisa terserap untuk membeli saham. Ya sudah abaikan. Ada sisa Rp33 pun tidak masalah.
  4. Bulan depannya ulang lagi langkah ke-1 tadi.
  5. Lakukan hingga waktu investasi yang diinginkan, misal 10 tahun, ulang terus setiap bulan hingga 10 tahun.
  6. Sampai jumpa setelah Anda lebih tua 10 tahun lagi ?

Berapa Biaya-Biaya dan Komisi Transaksi Saham?

  1. Umumnya biaya transaksi antara 0,1%-0,3% untuk beli saham. Broker online saya mematok biaya 0,2% untuk beli.
  2. Biaya komisi (dan pajak) 0,1%-0,4% untuk penjualan. Setiap penjualan saham kena pajak PPh Final 0,1% yang langsung dipotongkan oleh broker (pajak final). Broker saya mengenakan biaya komisi dan termasuk pajak totalnya 0,3% untuk setiap penjualan saham.
  3. Setiap pendapatan dividen dari saham akan kena pajak 10%, pajak sudah dipotong langsung oleh perusahaan yang membagikan dividen. Baca juga: tata cara mendapat dividen dan pajak transaksi saham dan dividen

Peringatan dan Pengingat!

  • Jangan tertipu tawaran biaya transaksi 0%! Biasanya ini adalah tarif promosi yang berlaku beberapa waktu saja.
  • Tanya pula apa ada tambahan biaya lain-lain untuk transaksi, data, aplikasi, dll. Apa saja deh.

Ada lho broker yang tega menarik biaya Rp30.000 per bulan untuk informasi data (feed) aplikasi trading secara online. Jika Anda nasabah kecil, lupakan saja data online, pilih data tertunda (15 menitan, misalnya) agar tak perlu bayar bulanan. Biayanya sepertinya kecil. Tapi kalikan 12 bulan, kalikan 10 tahun. Biaya bulanan sekecil itu pun sudah bakal mengurangi potensi keuntungan Anda.

Apa Harus Membuka Rekening Bank Sendiri Untuk Transaksi Saham? Apa yang dimaksud Rekening Dana Nasabah (RDN)?

Jawaban pertanyaan pertama, tidak.

Nasabah bank BCA bisa membuka rekening broker di BNI Sekuritas. Nasabah bank Mandiri bisa buka rekening di Panin Sekuritas. Nasabah Maybank bisa membuka rekening di CIMB Sekuritas. Bahkan juga bisa membuka rekening di broker-broker lainnya. (Mohon maaf kami tidak bisa menyebutkan semua nama broker di ruang yang sempit ini)

Saat ini ada sistem namanya Rekening Dana Nasabah (RDN). Setiap nasabah di broker akan dibuatkan rekening terpisah, dengan nama nasabah di bank yang dipilih nasabah. RDN ini ya rekening bank, tapi sifatnya tidak bisa dipakai transaksi kecuali untuk transaksi saham. Yang bisa melakukan transaksi pun hanya lewat broker.

Jika Anda transaksi beli, maka broker mengurangi dana di RDN ini. Jika Anda menjual saham, maka rekening RDN Anda akan bertambah sesuai besar transaksi penjualan saham. Biasanya proses transfer dana terjadi T+3, artinya setelah tiga hari kerja baru dana dikurangi atau ditambah ke RDN. Jika Anda transaksi Senin, RDN akan dikurangi atau ditambah hari Kamis. Jika transaksi Jumat, RDN akan dikurangi atau ditambah pada hari Rabu minggu depannya.

Info saja, informasi dana di RDN bisa dipantau lewat sistemnya Akses KSEI. Untuk memahami konsep KSEI, mereka ini mirip penjaga gudang investasi saham. Setiap transaksi saham, penjaga akan mencatatnya. Jika Anda tanya, mereka bisa memberi jawaban akurat kondisi investasi Anda: jumlah dana dan juga saham-saham yang disimpan di gudang itu.

Bagaimana Cara Setor Dana?

Nasabah menyetor dana ke rekening dana nasabah (RDN) atas nama mereka sendiri. Setelah itu nasabah lapor broker agar dananya masuk ke akun. Kadang begitu. Setelah dana masuk langsung bisa dipakai transaksi. Waktu setor hingga bisa transaksi biasanya terjadi di hari itu juga (setelah laporan masuk ke broker). Jika tidak lapor, dana tentu saja aman parkir di rekening. Tapi masak dibiarkan begitu saja? Repot lho kalo sampai terlupa beberapa hari.

Bagaimana Cara Menarik Dana?

Untuk menarik dana biasanya ada prosedur penarikan dana di sistem broker. Nasabah perlu mengisi formulir, atau menginput lewat layar transaksi online, di sana dimasukkan jumlah dana yang ingin ditarik, kapan penarikannya, kalu disahkan melalui tanda tangan atau memasukkan PIN.

Setelah itu broker akan mengkonfirmasi nasabah via telepon. Jika benar ada instruksi dari nasabah, maka penarikan dana akan dilakukan. Sebelum penarikan dana biasanya harus dalam kondisi sudah parkir di RDN. Kemudian, angka dana di sistem akan dikurangi langsung. Namun dana biasanya baru ditransfer hari kerja berikutnya. Jika menarik dana hari Senin, pada hari Selasa dana sudah bisa parkir di rekening bank nasabah (bukan RDN lho ya, rekening bank asli nasabah). Jika instruksi tarik masuk Jumat, padahal Senin juga tanggal merah, maka dana baru masuk ke rekening nasabah hari Selasa.

Demikian edukasi ini.


Ingin Belajar Cara Investasi Berkala?

Silakan belajar malalui Kursus Online Menabung Saham


Jika ada informasi tambahan yang terlewat, kami akan tambahkan setelah penerbitan artikel ini.

Semoga bermanfaat!


Diterbitkan: 18 Oct 2017Diperbarui: 18 Feb 2022