Tulisan ini bukanlah definisi formal. Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi, saya ungkapkan dengan nalar dan pemahaman umum, dengan harapan semoga mudah dipahami.

Investasi menurut pemahaman yang saya pelajari adalah kegiatan manusia untuk meningkatkan nilai harta kelolaannya. Ini adalah definisi yang sangat umum. Ben Graham menambahkan kategorisasi tambahan bahwa investasi adalah kegiatan yang lebih spesifik, yaitu tidak spekulatif, berdasarkan kalkulasi matang dan hati-hati. Anda bisa menemukan definisi investasi ala Graham ini dari bukunya The Intelligent Investor (sudah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Serambi). Saya lebih menyukai definisi tambahan dari Ben Graham itu karena terasa lebih masuk akal.

Belakangan kita banyak mendengar berbagai kegiatan disebut investasi: mulai dari “bermain saham”, foreign exchange (forex), jual-beli emas, investasi properti, asuransi pendidikan, reksadana, deposito, tabungan, obligasi, dan bahkan ada yang menyebut aktivitas MLM juga sebagai investasi. Investasi memang tidak bisa dibulatkan kedalam suatu istilah, saya setuju hal ini. Namun investasi pada dasarnya adalah kegiatan penuh perhitungan dengan tujuan meningkatkan nilai aset yang kita kelola. Penuh perhitungan artinya kita mempunyai dasar, ilmu, pertimbangan sebelum melaksanakan kegiatan itu.

Mari kita ambil contoh investasi properti. Saya tidak setuju dengan anggapan bahwa investasi properti adalah paling aman, nilainya cenderung naik secara stabil. Bila statistik umum berkata kebanyakan seperti itu, memang benar adanya. Tapi sebelum melangkah ke properti, ada baiknya kita juga melihat resiko properti, biaya-biaya yang timbul karena investasi properti itu tidak sedikit, belum lagi biaya renovasi, resiko properti yang tidak likuid (jualnya lama), dan sebagainya. Properti juga punya resiko, seperti bila suatu saat daerah terkena banjir, maka otomatis harga tanah/rumah di daerah tersebut bisa jatuh terpuruk.

Saya memahami investasi selalu mempunyai resiko. Emas punya resiko keamanan, likuiditas, biaya penyimpanan, dan mungkin hal-hal lain. Properti seperti di atas tadi. Saham punya resiko jatuhnya nilai saham, perusahaan bangkrut dan delisting, dan sebagainya. Semua konsep investasi punya resiko. Tapi kalau kita paham akan resiko, kita bisa siap dengan segalanya dan kita akan bisa memperhitungkan resiko tersebut sehingga kita bisa mengantisipasi atau keluar dari resiko agar tidak timbul kerugian, atau minimal mengurangi resiko kerugian yang kita alami.

Produk Investasi Pasar Modal

Dalam tulisan ini saya tidak akan membahas investasi selain pasar modal karena itu kegiatan yang tidak menjadi fokus saya. Blog ini adalah tentang investasi pasar modal. Beberapa produk investasi pasar modal:

Reksadana

Reksadana adalah produk investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dengan menampung dana dari masyarakat untuk diinvestasikan melalui berbagai produk pasar modal, pasar uang, dan juga surat hutang. Ada berbagai jenis reksadana seperti Reksadana Saham, Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Terproteksi, dan mungkin berbagai jenis lainnya. Jangan pusing dengan penamaan ini, karena produk reksadana mungkin bisa bertambah atau berkurang. Prinsip pokoknya adalah MI mengelola dana kelolaan reksadana untuk diputar ulang ke dalam berbagai produk investasi, umumnya adalah ke dalam instrumen saham dan obligasi.

Tata cara berinvestasi melalui reksadana cukup mudah. Kita cukup mendaftar ke agen reksadana yang terdaftar di pasar modal, mengisi macam-macam formulir, lalu mengisi formulir pembelian reksadana yang kita inginkan, transfer dana, dan selesai sudah. Kita mendapatkan bukti investasi berupa salinan konfirmasi transaksi pembelian/penjualan. Setiap bulan MI akan mengirim rekap dana kelolaan kita melalui surat. Cukup mudah bukan?

Saham

Pengertian saham secara umum adalah suatu bagian kecil dari modal yang digunakan oleh sebuah perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebuah perusahaan terdaftar di bursa artinya sebagian (atau seluruh persentase) komponen modalnya dimiliki oleh umum. Semua orang bisa memiliki porsi kecil modal perusahaan ini dengan cara membelinya di bursa saham. Kegiatan memiliki porsi kecil andil dari suatu perusahaan inilah yang disebut sebagai investasi saham.

Tata cara investasi saham cukup mudah. Anda datang atau mendaftar ke salah satu broker (apa istilah Indonesianya ya?), mengisi formulir dan segala persyaratan yang ditentukan, lalu menyetor dana deposit sebesar yang ditentukan oleh broker, dan setelah rekening aktif, kita bisa jual beli saham. Mudah bukan?

Produk Investasi yang Terkait Pasar Modal

Perlu dipahami ada beberapa produk investasi yang terkait dengan pasar modal. Hal ini perlu diketahui karena khalayak umumnya tidak menyadari bahwa hal itu terkait, atau dikesankan demikian oleh pembuat produk agar tidak terkesan rumit. Beberapa produk ini terkait secara langsung atau tidak langsung dengan pasar modal:
  • Asuransi Pendidikan, pengelola asuransi pendidikan (di Indonesia, mereka ini seperti Axa-Mandiri, Allianz, Prudential, Manulife, dsb) umumnya menginvestasikan dana kelolaan melalui saham, reksadana, dan juga obligasi.
  • Unitlink, pengelola UL umumnya menginvestasikan kelolaan dana mereka melalui shaam, reksadana, dan obligasi. Maka jangan marah-marah kalau kelolaan UL turun kalau pasar saham turun.
  • Dana Pensiun, sama seperti saudaranya di atas, pengelola Dana Pensiun umumnya juga menginvestasikan kembali dananya melalui produk-produk pasar modal.
  • Dan sebagainya.....

Untung/Rugi Investasi Pasar Modal

Investasi di pasar modal itu mudah dan efisien. Apalagi karena sifat transaksi yang serba elektronis, bahkan kebanyakan kita tidak perlu keluar rumah untuk melakukan hal ini. Karena gampangnya ini maka kesan kegiatan ini sebagai investasi bisa jadi makin menurun, saya melihat kebanyakan orang melihat sebagai permainan, lebih-lebih dalam kegiatan investasi saham. Kebanyakan kita lebih sering menyebutnya sebagai bermain saham. Ini adalah salah besar.

Satu hal yang disebut berulang kali oleh Ben Graham dalam bukunya, juga dalam komentar edisi terbaru, investasi bukan permainan. Investasi saham bukan judi. Investasi saham adalah kegiatan nyata, melibatkan uang nyata, uang hasil kerja keras kita, melibatkan perusahaan nyata yang mempunyai (ratusan dan mungkin ribuan) karyawan. Dengan melihat investasi saham sebagai memiliki andil perusahaan, kita akan lebih berhati-hati dan penuh perhitungan.

Saya setuju kegiatan investasi tidak sama dengan spekulasi. Investasi bukanlah kegiatan ramal-meramal, bukan pula kegiatan mengikuti perasaan, bukan kegiatan tanpa acuan, apalagi kegiatan ikut-ikutan pendapat umum. Ketika kita berkomitmen untuk investasi, maka kita akan berpikir tentang resiko, baru kita berpikir tentang peluang keuntungan.


Diterbitkan: 4 Jan 2011Diperbarui: 9 Feb 2022