Ketika beranjangsana ke situs dan forum investasi di internet, saya sering menjumpai banyak investor pemula yang biasanya bermodal cekak mengajukan pertanyaan berikut:

  1. Berapa modal awal untuk memulai investasi saham?
  2. Agar sukses di saham, berapa sih sebaiknya modalnya?
  3. Apa bisa pemodal kecil, 5-10 jutaan, mengalahkan pemodal besar (atau bandar, jika  Anda percaya istilah ini)?
Berikut jawaban-jawaban yang pernah saya dapat untuk pertanyaan di atas:
  1. Ada sekuritas yang prasyarat setoran awal 5 juta rupiah, ada yang 10 juta, ada yang 25 juta rupiah. Bahkan saat ini sudah ada broker yang memboleh setoran awal 100 ribu rupiah saja.
  2. Agar sukses, Anda harus bermodal besar, bila tidak tentu dikalahkan oleh bandar atau pemodal besar
  3. Tidak bisa.
Tentang jawaban nomor satu, saya kira itu betul adanya. Namun saya rasa kita harus meluruskan jawaban 2 dan 3 yang banyak salahnya.

Pertanyaannya, definisi sukses itu apa? Tidak rugi itu juga sukses. Aset bertambah itu juga sukses. Jadi jawaban pertanyaan nomor 2 agar sukses kita harus bermodal besar tentu salah. Perlu diingat, tujuan investasi saham adalah untuk menempatkan aset kapital ke instrumen investasi jangka panjang, yaitu dalam penyertaan modal di perusahaan publik, agar kita mendapatkan keuntungan kapital di masa mendatang. Modal kecil atau besar tentu tak ada bedanya. Tapi tentu karena modal yang kecil maka pilihan saham kita pun terbatas. Kalau uang sudah bertambah maka kita bisa “mengakses” saham-saham yang harganya lebih besar.

Lalu ke jawaban ke-3, pemikiran kalah menang adalah khas model pola pikir khas para penjudi. Jadi kalau selama ini Anda masih punya pola pikir bahwa saham adalah permainan seperti judi, tentu tak akan masuk akal bermodal 5 juta. Tapi kalau pemikiran kita adalah investor untuk menumbuhkan aset di masa yang sangat panjang, katakanlah 5 tahun, 10 tahun hingga 20 tahunan, tentu 5 juta di saat sekarang pun tak masalah. Asal kita memilih perusahaan yang punya potensi tumbuh dan dikelola manajemen mumpuni, tentu uang 5 juta kita bisa naik pesat di masa yang akan datang. Kalau modal 5 juta bisa untung 500 ribu tentu sudah lumayan. Apalagi kalau untung 2 jutaan. Yang lebih penting adalah pertumbuhan persentase investasi Anda. Kalau untung 1 M setahun tapi artinya cuma tumbuh 2% saja rasanya lebih baik investasi di deposito saja.

Saya punya pengalaman pribadi bermodal awal 10 juta rupiah. Lalu karena saham saya turun, maka sisa dana pribadi 10 juta saya tambahan, total modal 20 juta rupiah. Di akhir tahun investasi ini masih turun nilainya hingga tersisa 18 juta rupiah. Tapi saya tetap teguh dan di pertengahan tahun berikutnya saya beruntung bisa menaikkan aset 20 juta menjadi hampir 60 juta. Saya tak perlu mengalahkan bandar atau pemodal besar untuk menghasilkan hal itu. Bahkan saya percaya banyak pemodal besar yang untung bersama saya. Yang rugi tentu para penjudi.

Jadi kalau Anda akan memulai investasi di pasar modal secara benar dan aman, dan kalau Anda bukan tipe penjudi, ada dua pilihan berikut:

  • Kalau Anda tidak bisa meluangkan waktu untuk serius mempelajari bisnis dan keuangan yang menjadi irama setiap instrumen investasi, maka investasilah di reksadana terbaik yang ada di Indonesia. Ada reksadana saham Indonesia yang bisa tumbuh 5400% lebih dari kinerja 15 tahun, juga ada yang tumbuh 2000% lebih dari kinerja 12 tahun. Dengan bermodal awal Rp500.000 hingga Rp1.000.000 kita bisa bergabung dengan reksadana ini. Dengan disiplin dan tak perlu pusing, tidak harus stres, investasi Anda bisa tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.
  • Kalau Anda sudah mantap ingin menjadi investor tulen, mau meluangkan waktu belajar keuangan perusahaan, analisa bisnisnya, mau mempelajari lebih lama lagi dan punya kekuatan super menghadapi kerugian, bisa mengakui kesalahan sendiri dan memperbaikinya, maka Anda bisa serius terjun sendiri ke saham. Ada banyak saham berharga ratusan rupiah untuk memulai. Tentu harus dipilih, murah saja belum berarti bagus. Bisa jadi karena memang murahan. Yang lebih penting adalah mencari saham yang harganya dijual jauh lebih murah dari nilai intrinsiknya. Saya memulai dari saham berharga 300-an, 400-an, dan 200-an. Saat ini saya sudah tidak takut lagi dengan saham berharga 12.000-an. Setiap orang perlu memulai, dan awal yang kecil tentu lebih mudah.
Jadi siapa bilang investor pemula tidak bisa sukses di investasi saham?


Diterbitkan: 12 Mar 2012Diperbarui: 9 Feb 2022