Kegiatan mengunjungi situs bursa adalah hal rutin yang saya lakukan. Keperluan pokok adalah mencari data, juga mengunduh berbagai macam publikasi. Jumat sore pekan lalu saya lihat situs Bursa Efek Indonesia (IDX) ganti wajah. Sayangnya, fasilitas paling penting yang diperlukan investor ternyata dikurangi. Apa itu?

Wajah Baru Situs IDX

Saya tidak tahu pastinya, tapi saya ingat sekitar 2010 tampilan situs IDX tidak berubah. Dari 2010 hingga saat awal 2018 berarti sudah jalan 7 tahun lebih. Sudah layak berubah. Untuk perubahan dan kerja keras serta upayanya kami ucapkan apresiasi dan selamat!

[caption id=“attachment_12198” align=“alignnone” width=“1237”]Wajarh Baru Situs IDX sejak 20 April 2018 Wajah Baru Situs IDX sejak 20 April 2018[/caption]

Komentar Tentang Wajah Baru Situs IDX

Alamat situs: http://www.idx.co.id

Secara tata letak, konsep perwajahan baru ini sudah modern. Warna serasi dengan identitas IDX, meski warna merahnya tidak dominan, tapi cukup mewarnai. Saya kira pemakaian warna abu-abu terlalu banyak untuk tabel kanan sehingga kesannya suram. Kita nggak ingin wajah IDX suram, kan? (Maaf berlagak desainer, tapi saya juga pernah jadi desainer web, lho)

Dari sisi prioritas tata letak:

  • Lebih dominan informasi jangka pendek. Hampir ⅔ halaman muka terisi informasi temporer, indeks, grafik indeks, ringkasan perdagangan, saham teraktif;
  • Informasi kalender menarik, tapi apakah ini perlu sampai disajikan di halaman depan? Ini adalah masalah prioritas;
  • Sepertiga terakhir baru diisi berita dan kampanya IDX termutakhir.
Dari sisi navigasi:
  • Situs IDX terbaru memakai konsep navigasi modern yang bernama mega menu. Artinya kira-kira sebuah menu besar yang muncul setelah kursor memasuki area menu. Ada pro kontra model navigasi seperti ini, di antaranya tidak nyaman di peralatan bukan komputer. Saya cek memakai peramban di gawai, situs IDX ternyata cukup ramah dengan menyajikan menu pengganti;
  • Saya kira aspek isi navigasi tidak berubah banyak dibanding versi lama.
Dari sisi fasilitas:
  • Ada perbaikan kecepatan memuat situs, pada saat pengukuran saya lakukan Jumat lalu dan saat ini, terasa cukup cepat dibanding versi lama. Terima kasih!
  • Konsep sistem lebih baru. Tengoklah fasilitas Laporan Keuangan dan Tahunan, untuk memanggil data seluruh tahun 2018, saat ini jauh lebih sederhana. Setelah memilih tahun atau menajamkan pencarian dengan memilih emiten-emiten (dipisah tanda ";" untuk memanggil banyak emiten), pengguna bisa menelusuri data terkait yang disajikan atau pindah ke halaman-halaman lain;
  • Saya kira untuk fasilitas perbaikannya sangat bagus.

Kekurangannya, Data Dikurangi!

Dari seluruh perbaikan yang disebut di atas, ternyata wajah baru ini mengorbankan fasilitas paling penting yang dibutuhkan investor, yaitu data historis emiten. Tak hanya itu, bahkan publikasi Fact Book (Buku Fakta) dan Statistik dikurangi. Versi situs IDX baru ini hanya menyajikan data hingga tiga tahun terakhir, atau dari tahun 2016 saja.

Mari tengok data Laporan Keuangan dan Tahunan yang tampilannya seperti di bawah:

[caption id=“attachment_12201” align=“alignnone” width=“1237”]Fasilitas Laporan Keuangan dan Tahunan Situs IDX Fasilitas Laporan Keuangan dan Tahunan Situs IDX[/caption]

Bandingkan dengan versi lama yang menyajikan data hingga tahun 2009:

[caption id=“attachment_12202” align=“alignnone” width=“1237”]Situs IDX versi Lama Situs IDX versi Lama[/caption]

Bandingkan dengan bursa Singapura di situs SGX, mereka menyediakan data historis hingga 2013 atau lima tahun terakhir. Bursa Malaysia saya cek di beberapa emiten menyediakan data sampai 1999. Padahal secara teknologi dan kemudahan navigasi, wajah baru IDX ini jauh lebih mudah ditelusuri dibanding versi Bursa Malaysia atau SGX.

Komentar dan Usulan

Saya kira mengurangi fasilitas data historis ini adalah keputusan yang salah. Fatal sekali. Padahal data historis adalah kebutuhan informasi pokok bagi investor jangka panjang yang ingin meriset kualitas emiten. Jika regulator tidak bisa menyediakan datanya, lalu investor publik dapat data dari mana? Apakah investor harus beli langganan Rp3 juta sebulan seperti di TICMI? Tak semua investor mampu membayar fasilitas data sebesar itu. Padahal itu data mentah, belum diolah. Apakah investor harus mencari data lewat vendor lain yang berbayar? Apalagi belum jelas kualitas datanya. Tanpa ada data resmi, akan beredar banyak data bayangan di luar sana. Data bayangan punya risiko ketidakaslian data. Hal ini sangat bahaya. Begitu pula data publikasi Fact Book dan Statistik, kenapa dibatasi? Data-data yang bersifat statistik penting untuk membandingkan kinerja ringkas periode-periode lama, juga untuk memantau data bursa.

Investor jangka panjang pasti perlu data-data yang telah saya sebut di atas. Data historis penting untuk melihat pola manajemen dalam mengelola usahanya, bagaimana strategi utangnya, bagaimana arus kasnya, pola labanya, juga yang paling penting membaca catatan-catatan perubahan kebijakan akuntansi, kebijakan operasional, kasus hukum (jika ada), semua itu bisa diperoleh di laporan keuangan—dari data historis hingga beberapa tahun ke belakang (sampai 10 tahun).

Apakah kita hanya dipaksa melihat kinerja jangka pendek yang tersedia? Tidak semua investor punya spektrum investasi jangka pendek. Bolasalju adalah salah satu blog/situs yang sejak awal selalu mengkampanyekan untuk berinvestasi jangka panjang. Saya rasa pembaca Bolasalju sangat perlu data-data historis semacam itu.

Ide dan usulan ke manajemen IDX: Mohon dipertimbangkan fasilitas data tidak dibatasi hanya tiga tahun. Minimal 7 tahun ke belakang. Lebih baiknya dari 10 tahun sebelumnya. Mohon publikasi fact book dan statistik jangan dibatasi juga. Kami akan menikmati data-data historis semacam ini. Bukankah IDX jauh lebih akan menghasilkan keuntungan lebih besar dari bertambahnya masyarakat investor pintar dibandingkan dengan jualan publikasi seperti ini? Masyarakat investor pintar akan tumbuh jika data terbuka tersedia secara adil untuk investor besar dan investor kecil.

Alternatif sementara: IDX masih menyediakan Situs Lama, mungkin fasilitas dalam transisi. Pertanyaannya, sampai kapan situs ini tersedia?


Diedit oleh YW


Diterbitkan: 23 Apr 2018Diperbarui: 9 Feb 2022