[caption id=“attachment_9650” align=“alignnone” width=“1000”] Forex[/caption]

Baru-baru ini ada sebuah pialang Forex mengirim email ke kami. Isinya adalah penawaran kerjasama menjadi rekanan (partners). Kami tak sebut namanya karena sifat seperti ini kemungkinan besar sudah umum, semua penyedia jasa melakukannya.

Tawaran Bagi Hasil Fenomenal

Tapi ingat, forex ini bukan foreign exchange alias biro penukaran uang asing. Silakan baca Kampung Judi Bernama Forex untuk ulasan kami sebelumnya tentang skema pasar spekulasi liar ini.

Di bawah ini adalah ringkasan tawaran dari broker itu. Sebenarnya ada 8 poin hal yang ditawarkan mereka. Tapi lainnya bersifat diskon jika rekanan ikut jadi nasabah, merchandise, sertifikat, dan seperti itu. Dua yang inilah yang fenomenal, karena mempengaruhi apa yang namanya relasi transaksi di Forex.

Berikut kutipan dua tawaran utama mereka, hanya nama broker Forex disamarkan biar tidak dituduh pencemaran nama baik mereka:

  1. Yaitu komisi hingga 75%. Seperti Contoh Spread Untuk EUR/USD adalah 2.0 pips, Komisi untuk partner adalah 1,5 Pips. Dapat di artikan Anda akan mendapatkan komisi 15$/ lot Standar untuk Major Pair. Detailnya bisa dilihat di Untuk info lebih lanjut bisa dilihat disini https://****forex.com/partners-earnings
  2. Mendapatkan komisi in-out/ Profit Share 5% pada tahap awal. Dan akan bertambah jika Banyak Klien yang Aktif Trading di Affilaisi anda

Tawaran Menggiurkan Rekanan, Nasabah Jadi Korban

Sungguh tawaran yang menggiurkan. Seandainya kami mau, lalu layanan broker Forex ini kami tawarkan ke pembaca, seandainya banyak orang tertarik ikut di layanan Forex ini. Dari sebaran komisi yang diterima pialang, setiap 1 dolar yang dibayar pelanggan ke broker, $0,75 masuk kantong partner. Asyik kan?

Apakah ada masalah dengan skema itu? Dilihat dari kacamata bisnis, semua seperti bisnis biasa. Broker saham juga menawarkan ke rekanan mereka skema gaet-menggaet nasabah seperti ini. Broker perlu rekanan untuk menggaet nasabah. Bagi hasil adalah skema adalah skema normal, semua dapat rezeki, semua senang, semua menang. Win win solution. Apa benar begitu?

Dengan skema bagi hasil ala broker Forex ini, skemanya jadi tidak adil bagi nasabah. Bagaimana hubungan pialang dan nasabah yang seharusnya saling membutuhkan? Jika setiap spread ditawarkan ke pihak lain, partner, sedang rekanan inilah yang berusaha menarik nasabah menjadi pelanggan broker itu. Nasabah adalah korban dari skema ini. Siapa yang menjadi tuan di sini jika hubungan nasabah-pialang tidak adil? Padahal nasabah memerlukan pialang agar transaksi lancar, adil, sehingga mereka bisa melakukan bisnis mereka seperti biasa—meskipun bisnis itu spekulasi belaka.

Jika skema bagi hasilnya normal, seharusnya broker mendapat bagi hasil lebih besar. Kenapa? Karena broker perlu hidup, dan salah satu potensi pendapatan adalah dari komisi. Jika hasil komisi sudah dibagi lagi ke orang lain, lalu broker dapat uang darimana? Tentu saja broker, atau individu per orang di perusahaan itu, perlu cara lain untuk cari uang. Di situlah kepentingan nasabah dikorbankan.

Apakah ini hanya imajinasi penulis? Tidak. Kami sudah sering mendengar, dari keluarga dekat dan kawan, ada kasus oknum pegawai broker menggaet nasabah forex dengan model seperti ini. Setelah lancar transaksi saat-saat awal, seringkali untung, lalu nasabah menambah dana hingga cukup besar. Setelah itu transaksi rugi terus. Apalagi dengan skema margin super tinggi (baca Kampung Judi Bernama Forex), dana jadi cepat hangus. Gosong. Hilang musnah semua dana dan tak ada yang bisa mempertanggungjawabkan. Salah siapa seperti itu? Salah nasabah tentu saja. Padahal kalau kita jeli ada banyak kepentingan nasabah yang dihalangi. Broker dapat komisi dari transaksi. Rekanan dapat. Nasabah hanya dapat sisa, rugi bersihnya.

Jadi sodara, jika ada orang menawarkan berbagai layanan forex tanpa disclaimer jelas. Padahal jelas-jelas ada tawaran skema bagi hasil seperti itu, juga dukungan merchandise saat seminar, sertifikat, dll. Jangan-jangan dia rekanan broker itu? Jangan-jangan dia berelasi dengan broker? Jangan-jangan kepentingan nasabah dikorbankan.

Ah, kalau dengan yang namanya perusahaan Forex ini, lebih baik jangan mau berurusan dengan mereka ya.

Semoga Anda tidak pernah tergoda tawaran seperti itu.


Diterbitkan: 31 Jan 2018Diperbarui: 18 Feb 2022