Terima kasih Stockbit telah memberi kesempatan tim Bolasalju berbagi wawasan investasi jangka panjang di blog pada hari ini. Artikel kami muat ulang di sini.

Milenial yang Serba Cepat

Generasi milenial maunya serba instan. Pesan makan lewat gawai. Kemana-mana juga pesan dari aplikasi. Kemudian, berinvestasi bisa lewat gawai. Semua gampang dan cepat. Jangan-jangan berinvestasi juga maunya cepat hasilnya?

Dalam ritme super cepat, saya kira mengajak berpikir dalam paradigma jangka panjang adalah sebuah tantangan sendiri.

Kenyataannya, mau bergaya cepat, mau lambat, dalam investasi semua akan sama saja. Pada akhirnya adalah hasil investasimu.

Jika kamu bisa dapat untung cepat. Lalu rugi kilat. Kemudian untung instan, lalu berkali-kali minus. Ini mirip ditanya calon pasangan, sebenarnya kamu serius gak sih sama aku? Kamu ini menghasilkan untung, gak sih?

Monster Inflasi

Apa untungnya semua serba cepat kalau hasil investasimu kalah oleh inflasi? Apa ruginya bergaya agak lambat, hati-hati, kalau hasil akhirnya tabungan jangka panjang aman, tidak berkurang, dan justru keuntungannya mengalahkan inflasi.

Guys, Bolasalju pernah menerbitkan riset bahwa tingkat inflasi selama 10 tahun terakhir rata-rata sekitar 6% per tahun.

Kalau dianalogikan begini, uang kuliah sekarang kira-kira Rp10 juta setelah 10 tahun lagi akan jadi sekitar Rp18-an juta. Dalam 20 tahun menjadi Rp32-an juta. Setelah 30 tahun jadi Rp57-an juta!

Dengan biaya masa depan yang banyak macamnya: beli rumah, wisata rohani, biaya sekolah anak, dan biaya pensiun—kalian bakal pensiun juga, kan? Lalu perlu berinvestasi sampai berapa milyar?

The Power of Compounding

Compounding interest adalah alter ego inflasi. Dia bisa jadi sahabat, juga bisa diajak melawan inflasi.

Compounding interest atau efek bunga majemuk mirip bunga berbunga. Kalau kamu sekarang punya investasi Rp100 juta dengan bunga 7% setahun. Lalu hasilnya kamu investasikan lagi di instrumen sama. Begitu seterusnya hingga 30 tahun.Nilainya akan jadi sekitar Rp761-an juta.

Hanya selisih bunga 1% dari inflasi, kamu sudah menghasilkan untung Rp187-an juta, guys!

Jika investasimu bisa menghasilkan 8% setahun, uangmu akan jadi Rp1.006 juta (1 milyar!). Jika bisa menghasilkan 10% ia akan jadi Rp1,32 miliar! Jika kamu sukses membiakkan investasi konsisten 15% per tahun, uang itu akan jadi Rp6,62 miliar dalam 30 tahun. Dahsyat memang kekuatan compounding ini!

Bagaimana jika waktunya lebih pendek? Dengan persentase 10% per tahun, uang Rp100 juta akan jadi Rp259 juta setelah 10 tahun. Uang Rp100 juta akan jadi Rp672 juta setelah 20 tahun.

Kita bisa bersahabat dengan si Compounding ini. Apalagi dia juga punya sohib bergelar waktu. Semakin lama kita berinvestasi maka hasilnya akan semakin besar. Semakin besar return investasi maka keuntungan akan lebih berlipat.

Begitulah efek compounding bekerja.

Berinvestasi Jangka Panjang

Akhirnya kita harus kembali ke tema utama, berinvestasilah dalam jangka panjang.

Waktu adalah sahabat investor yang paling setia.

Dalam jangka pendek, sebuah saham keping biru paling biru pun bisa rugi -9% dalam sebulan. Tengoklah periode bulanan sekitar Februari 2018 - Maret 2018, ada saham keping biru (blue chip) turun -9,64% selama sebulan. Jika melihat kinerja seperti itu lalu investor menjual investasinya, maka ia sudah rugi.

Lalu tengoklah kinerja saham 10 besar blue chip dalam 10 tahun.

Apakah ada yang punya kinerja minus dibanding awal 10 tahun lalu? Saya yakin tidak ada. Saya kira Anda akan menjumpai kinerja minimal 60% hingga 390% persen untuk periode 10 tahun.

Kinerja jangka panjang akan semakin dahsyat lagi. Ada sebuah saham menghasilkan return 1.331,72% selama 15 tahun. Uang Rp1 juta menjadi Rp14 juta, guys!

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang sangat memungkinkan untuk meraih keuntungan compounding dalam jangka panjang.

Generasi sekarang sangat diuntungkan dengan beragam fasilitas yang memudahkan dan melenakan. Kecepatan bukan faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan investasi. Manfaatkan semuanya untuk kepentingan jangka panjangmu. Apalagi kamu bisa memulai investasi di waktu sangat muda. Yes, waktu yang lebih awal adalah berkah tersendiri.

Terakhir dan paling penting, riset saham yang punya produk/jasa bagus, pertumbuhan yang cukup baik, punya utang rendah, dan dikelola oleh manajemen berintegritas. Tentu kamu perlu waktu lagi untuk mempelajari itu semua. Setelah kamu mantap dan yakin, berinvestasilah.

Saat kamu beruban seperti saya, kamu akan bersyukur telah bersahabat dengan compounding lebih awal.

May the compounding force be with you. Selamat berinvestasi!


Kredit gambar: Stockbit — persiapan artikel diedit oleh YW


Diterbitkan: 27 Jul 2018Diperbarui: 18 Feb 2022