Awal pekan ini, pada 12 Agustus 2019, regulator mandiri Bursa Efek Indonesia (IDX) mengenalkan dua indeks baru bernama IDXV30 dan IDXG30. Mari kenal dan ketahui indeks terbaru ini serta kelebihan dan kekurangannya?
Apa itu Indeks IDX Value30 (IDXV30)?
IDX Value30 (IDXV30) adalah 30 saham yang memiliki valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik
Wow? Baiklah. Apakah indeks ini mirip kriteria value pada umumnya?
Kriteria dan Spesifikasi IDXV30
- Metodologi: Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighting
- On each evaluation day, the weight of individual constituent is adjusted at maximum 15%.
- Anggota: konstituen IDX80 Index
- Catatan: IDX80 adalah indeks yang beranggotakan 80 saham yang baru diluncurkan pada 1 Februari 2019 lalu. Ringkasnya indeks ini dipilih dari 150 saham terbesar dari total nilai transaksi 12 bulan terakhir, lalu disaring 80 saham dipilih dari likuiditasnya.
- Prasyarat:
- Booked net profit and positive equity (membukukan laba positif dan ekuitas positif)
- Stocks with extreme price-to-earning ratio (PER) and price-to-book value ratio (PBV) are not considered.
- Seleksi:
- 30 stocks with the lowest PBV and PER.
- Selection data: PER and PBV are calculated based on latest financial statement issued by the listed companies. Net profit is calculated from last 12 months data.
Basis pilihan acuan dari indeks ini saja ternyata IDX80 yang memprioritaskan nilai transaksi transaksi dan likuiditas. Dari sana baru disaring lagi berdasarkan acuan P/E (PER) terendah dan P/B (PBV) terendah.
Daftar Lengkap Saham Anggota IDXV30
Daftar saham per Agustus 2019 adalah: ADHI, ADRO, ASRI, BBNI, BBTN, BDMN, BJBR, BMTR, BNGA, ELSA, ERAA, ESSA, HRUM, INDF, INDY, INKP, ITMG, MAIN, PGAS, PNBN, PNLF, PTBA, PTPP, SRIL, TINS, UNTR, WIKA, WSBP, WSKT, WTON
Bobot 10 Terbesar Saham IDXV30
Sejarah Performa IDXV30
Kelebihan
- Anda bisa lihat, berdasarkan pengukuran kinerja berbasis data historis
105 tahun terakhir, IDXV30 bisa mengalahkan JCI (IHSG—Indeks Harga Saham Gabungan) dan bahkan LQ45 secara langsung. Value wins! - Indeks ini memberi pilihan kepada manajer investasi atau investor individu sebuah acuan untuk reksadana atau basis investasi mereka secara sederhana. Ibaratnya, investor tak perlu pusing lagi screening cukup mengekor indeks ini saja. Dan selesai.
- Indeks ini bakal memberi pekerjaan tambahan buat periset untuk membuat daftar yang lebih signifikan agar bisa mengalahkan kinerja indeks tersebut. Bahkan mungkin daftar-daftar value bisa tidak laku. Lihatlah, 42,4% kawan! Bagaimana performa daftar rekomendasi sahammu?
- Terakhir, saya kira indeks ini bisa dimanfaatkan investor awam untuk melakukan langkah investasi sederhana. Analisanya kami sajikan di Screening IDXV30 Agustus 2019 ?
Catatan: Kami sudah mendapat konfirmasi dari IDX bahwa tabel bawah ada kekeliruan menyebut bahwa kinerja 42,4% tersebut untuk 10 tahun. Yang benar adalah kinerja 5 tahun. Jadi kinerja indeks ini sebenarnya cukup lumayan.
Kekurangan
- Basis acuan pada IDX80. Acuan ini akan menjauhkan kita dari usaha awal untuk melihat value yang biasanya ada di perusahaan kecil/menengah. Saham-saham kecil/menengah tidak akan pernah muncul di indeks ini.
- Kriteria tambahan saham dengan PER atau PBV ekstrem diabaikan akan makin menjauhkan indeks dari saham-saham bernilai sangat murah.
- Tidak ada saringan mengenai kekuatan keuangan perusahaan.
- Kemudian ada saringan berdasarkan laba 12 bulan terakhir. Hal ini akan bisa memaksa perusahaan-perusahaan musiman (cyclical) yang tiba-tiba menorehkan kinerja fenomenal akan muncul. Kemudian mereka bisa menghilang di masa berikutnya. Anda mungkin berkata ya begitulah fungsinya indeks, kan? Bisa dikatakan begitu, tapi setidaknya kriteria laba seharusnya melihat kinerja jangka panjang.
Sekilas IDXV30 mirip indeks bernama value. Tapi ternyata tidak murni value.
Penutup
Disclaimer: kata-kata berikut bisa dianggap promosi ?
Saya masih optimis screening saham ala Value Stocks masih punya harapan karena kriteria value murni yang dipakai dan (punya DER rendah serta growth bagus) itu memunculkan potensi saham kecil/menengah yang dinilai murah namun tidak likuid di pasar.
Sekali lagi, terbukti, baik karena kriteria, perbedaan paradigma, atau juga pandangan risiko yang berbeda—semuanya pada akhirnya tetap ada jarak antara praktisi value investor dan mayoritas pasar ?
Namun, kita apresiasi bahwa indeks ini bisa bermanfaat untuk manajer investasi dan investor lain untuk mendekati performa value investing. Anda bisa membaca soal ini di Screening IDXV30 Agustus 2019 ?.
Referensi:
Diterbitkan: 13 Aug 2019—Diperbarui: 16 Oct 2024