Oktober hampir berakhir. Bolasalju pernah berjanji mendiskusikan event “Juara Reksa Dana Pemenang Bareksa Kontan 2017 Fund Awards” pada awal Oktober lalu. Inilah ulasan kami.

Juara Reksa Dana Pemenang Bareksa Kontan Fund Awards 2017 Kategori Reksadana Saham

Fund Awards (selanjutnya disebut “fund awards”, atau “awards” saja) diselenggarakan oleh Bareksa - Kontan. Bareksa adalah salah satu agen penjual reksadana dalam jaringan (online). Kontan adalah media keuangan dan investasi terkemuka dari grup Kompas Gramedia. (Info saja, saya nasabah Bareksa khususnya untuk berinvestasi di sebuah reksadana indeks; saya juga pelanggan aktif Kontan). Untuk melihat daftar lengkapnya silakan kunjungi publikasi online di Bareksa dan Kontan.

Ada beragam juara di awards ini, mulai dari jenis reksadananya: saham, campuran, pasar uang, dan pendapatan. Tiap jenis reksadana juga dibagi lagi dalam beberapa kategori berdasarkan batas aset di bawah manajemen mereka (asset under management, AUM), mulai dari: di atas Rp1 triliun, Rp300 miliar - Rp1 triliun, Rp100 miliar - Rp300 miliar, dan Rp25 miliar - Rp100 miliar. Tiap kategori, jenis dan AUM, punya dua juara yang diberi label Gold dan Silver.

Karena Bolasalju adalah situs investasi saham, maka kami hanya mendiskusikan reksadana saham saja. Jika berdiskusi tentang investasi jangka panjang, maka kami selalu melihat kinerja jangka panjang, minimal 7 tahun dan kalau bisa 10 tahun.

Dengan alasan itulah, karena tidak ada kategori 7 tahun, maka pilihan yang bisa kami bahas adalah kategori yang diberi label Life Achievement di awards ini. Dua juara Life Achievement kategori reksadana saham periode 10 tahun pilihan Bareksa Kontan Fund Awards 2017 adalah:

  • Gold Winner: Schroder Dana Prestasi
  • Silver Winner: Pratama Saham

Kami tidak akan membahas data lain, silakan dilihat sendiri. Kita akan bahas pilihan khusus reksadana saham ini saja.

Beberapa Pertanyaan Kami tentang Fund Awards Ini

Kami telah memantau award-awardan semacam ini sejak awal Bolasalju berdiri. Dua media yang sering membuat pilihan reksadana adalah Kontan dan Majalah Investor. Untuk artikel ini kita akan bahas piilhan Kontan saja.

Dalam pemilihan award semacam ini ada beragama cara, kategorisasi, dan parameter yang dipakai panitia. Kategorisasi dana misalnya, tentu sah dan normal menyajikan kategorisasi berdasarkan AUM. Hal itu untuk memfasilitasi dan menampilkan kinerja semua reksadana, baik yang dikelola oleh fund besar dan maupun kecil, fund yang sudah beredar lama maupun fund baru.

Kami merasa kategorisasi ini bisa membantu investor untuk melihat beragam sisi dari kinerja yang diraih manajer investasi. Katakanlah seorang investor punya pandangan jangka panjang, maka ia melihat kinerja 5 tahun, kinerja 7 tahun, atau kinerja 10 tahun. Untuk investor jangka pendek, mungkin ia hanya menengok kinerja 1 tahun dan 3 tahun. Dalam satu masa kinerja, misal 5 tahun, investor pun telah dibantu dengan bisa memilih macam reksadana berdasarkan AUM mereka. Dengan beragam macam kategorisasi ini, sudah jelas, hal ini memberi banyak pandangan dan pilihan bagi investor.

Tapi kami punya beberapa pertanyaan tentang Fund Awards tahun ini, diantaranya sebagai berikut:

  • Kenapa jumlah pilihan juara menurun dari 10 reksadana menjadi hanya 5?
  • Bagaimana pilihan Bareksa Kontan dibanding peringkat kinerja riil reksadana dalam satu kategori yang dimaksud? Khusus untuk masa kinerja 10 tahun, kami rasa pilihan di awards ini berbeda dengan urutan kinerja riil reksadana.
  • Apa kriteria penilaian Bareksa Kontan dalam memilih reksadana juara? Dalam setiap pilihan selalu tersedia parameter yang bisa dipilih panitia.
  • Kenapa kinerja reksadana 5 tahun dan 7 tahun tidak disediakan? Padahal dua jangka waktu ini penting untuk memantau kinerja reksadana, selain kinerja 10 tahun yang merupakan masa kinerja ideal jangka panjang.
  • Apa manfaat Fund Awards bagi investor umum?

Kami akan mencoba mengelaborasi pertanyaan-pertanyaan tersebut di bawah.

Kenapa jumlah pilihan juara menurun dari 10 reksadana menjadi hanya 5?

Pada periode-periode sebelumnya Kontan menyediakan pilihan hingga 10 reksadana terbaik di tiap kategori (1 tahun, 3 tahun, dan maksimal 5 tahun).Kami pantau edisi lima tahun terakhir berikut: April 2012, Februari 2013, Maret 2014, Maret 2015, dan Maret 2016—semuanya menampilkan 10 reksadana terbaik di tiap-tiap kategori. Hanya ada sedikit perbedaan kategori, parameter, dan juga lama waktu, tapi kita akan bahas di bagian berikutnya tentang hal ini.

Di Tabloid Kontan Edisi Khusus September 2017 tampil 5 besar reksadana pilihan masing-masing periode. Tapi sayangnya pada publikasi lainnya seperti di Bareksa dan di laman Fund Awards di Kontan yang hanya menyediakan dua nama reksadana terpilih yang diberi label Gold Winner dan Silver Winner.

Bagaimana pilihan Bareksa Kontan dibanding kinerja riil reksadana dalam satu kategori yang dimaksud?

Kami tak akan bahas kinerja 3 tahun atau kinerja 5 tahun. Silakan pembaca membandingkan sendiri. Karena kami adalah investor jangka panjang, kita bahas saja kinerja reksadana saham dalam masa 10 tahun. Berikut adalah tangkapan layar dari pemilihan reksadana di sistem Bareksa yang bisa diakses di tautan ini.

Daftar kinerja 10 tahun reksadana saham terbaik di Indonesia menurut situs Bareksa (per 30 September 2017)

Anda heran dengan daftar ini? Ada sesuatu yang berbeda dengan pilihan juara reksadana? Kami juga punya pikiran sama.

Sebagai perbandingan, kami juga mengukur kinerja terbaik 10 reksadana selama 10 tahun dari awal tahun 2007 (1 Januari 2007) sampai akhir tahun 2016 (31 Desember 2016). Daftarnya adalah sebagai berikut:

Kinerja Penuh 10 Tahun dari 10 Reksadana Saham Terbaik di Indonesia
Kinerja Penuh 10 Tahun dari 10 Reksadana Saham Terbaik di Indonesia

Bandingkan daftar di atas dengan dua reksadana pilihan Bareksa Kontan dalam kategori Life Achievement (10 tahun) yang dicantumkan di atas. Kenapa Panin Dana Maksima dengan kinerja 10 tahun 346,15% per September 2017 tidak ada kesempatan menjadi juara kategori ini? Kemana pula perginya Maybank Dana Ekuitas?

Pilihan dan pemeringkatan biasanya terkait dengan parameter yang dipakai pemilihnya. Kita akan bicara tentang parameter-parameter pemilihan kriteria jawara reksadana Bareksa Kontan ini.

Apa kriteria penilaian Bareksa Kontan dalam memilih reksadana juara?

Untuk tahun ini, kriteria pemilihan Fund Awards 2017 oleh Bareksa Kontan bisa dibaca di link ini. Informasi serupa juga bisa dibaca di Kontan Edisi Khusus September 2017. Rincian konstituen kandidat Fund Awards ini bisa dilihat di PDF ini.

Berikut kutipan parameter penilai Fund Awards ini:

Penilaian yang dilakukan murni menggunakan faktor performa dan resiko yang tergambar dalam sharpe ratio. Rasio penilaian reksa dana ini diperkenalkan sejak Tahun 1966 oleh William Sharpe, dan telah menjadi salah satu refrensi utama penilaian performa dan risiko portofolio investasi di dunia keuangan.

selanjutnya:

Sesuai kaidah statistik, penilaian dalam periode 1 tahun kami menggunakan data mingguan kemudian diannualized. Sedangkan untuk periode 3 tahun dan 10 tahun menggunakan data bulanan yang juga diannualized.

Penentuan peringkat secara absolut ditentukan dari nilai sharpe. Penghargaan tertinggi diberikan kepada reksa dana dengan nilai sharpe tertinggi, sementara reksa dana dengan sharpe terendah mendapat peringkat rendah pula.

Perlu digaris bawahi, kami tidak menilai masing-masing reksa dana secara relatif terhadap industrinya, atau lebih dikenal dengan metode scoring. Hal ini diputuskan setelah melalui proses pertimbangan oleh para juri.

Pertimbangannya, pasar reksa dana Indonesia masih memiliki banyak outlier yang mengakibatkan data tidak terdistribusi secara normal. Padahal salah satu syarat utama untuk menerapkan scoring adalah data yang harus terdistribusi secara normal.

Perhatikan kutipan yang kami beri tanda tebal di atas, yaitu kriteria penilaian dan kriteria performa. Dibandingkan kriteria penilaian pada tahun-tahun sebelumnya, kriteria Fund Awards tahun ini sebenarnya jauh lebih sederhana. Metodenya sendiri tidak masalah karena rasio sharpe sudah umum dipakai untuk mengukur reksadana.

Yang kami tidak paham adalah ihwal data bulanan diannualized. Apakah maksudnya akumulasi return bulanan selama 10 tahun, lalu diannualized? Apakah rata-rata return bulanan diannualized? Ataukah ada cara lain? Jika bicara akumulasi, misalnya: return bulanan berturut-turut: 10%, -5%, dan 7% akan menghasilkan return akumulasi 11,82%. Sebenarnya metode ini pun sudah tergambar di pergerakan harga unit penyertaan, yang pada akhirnya adalah return total reksadana tersebut.

Tentang Sharpe Ratio

Sharpe ratio adalah metode penilaian yang cukup dikenal dalam menilai reksadana, meski juga dikenal kelemahanya:

The main complaint is this ratio relies on the notions that risk equals volatility and that volatility is bad. Simple logic will tell you that the more you reduce volatility, the less likely you are to be able to capture higher returns. But the bigger problem for the Sharpe ratio is that it treats all volatility the same. Basically, the ratio penalizes strategies that have upside volatility. (Sumber: Wikipedia)

Keluhan utama adalah rasio ini bergantung pada anggapan bahwa risiko sama dengan volatilitas dan volatilitas itu buruk. Logika sederhana akan memberi tahu Anda bahwa semakin Anda mengurangi volatilitas, semakin kecil kemungkinan Anda untuk dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi. Tapi masalah yang lebih besar untuk rasio Sharpe adalah bahwa ia memperlakukan semua volatilitas sama. Pada dasarnya, rasio tersebut menghukum strategi yang memiliki volatilitas naik.

Rumus rasio sharpe sendiri = ( Kinerja RD - Kinerja RF ) ÷ alpha

Penjelasan Rasio Sharpe menurut Reksa Dana, Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, karya Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha (2005) adalah:

  • Kinerja RD adalah rata-rata kinerja reksadana sub periode tertentu
  • Kinerja RF adalah rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode tertentu
  • alpha = standar deviasi reksadana untuk periode tertentu

Untuk pengurangan Kinerja RD - Kinerja RF, kami kira setiap kinerja reksadana akan berbicara sesuai kualitas mereka. Apalagi jika yang dipandang adalah kinerja total penuh periode itu (misalnya 10 tahun). Namun jika yang dilihat rata-ratanya, ya bisa jadi hasilnya jauh lebih rendah.

Yang menjadi hal krusial di sini adalah alpha. Jika alpha yang diberikan kepada sebuah reksadana semakin besar, maka yang terjadi persis seperti kritik untuk rasio sharpe di atas, jika sebuah reksadana punya volatilitas terlalu tinggi (karena ia menghasilkan kinerja lebih tinggi), faktor pembaginya akan makin besar, dan akhirnya nilai rasio sharpe-nya akan rendah.

Bagaimana Dibanding Kriteria Tahun-Tahun Sebelumnya?

Berikut adalah penilaian reksadana Kontan periode sebelumnya:

  • Di edisi April 2012, parameternya adalah: annualized return, annualized risk, sharpe ratio, alpha, AUM, Growth Unit Penyertaan, lalu dinilai dari skor total.
  • Di edisi Februari 2013, parameternya sama dengan kriteria tahun 2012.
  • Di edisi Maret 2014, parameternya: modified sharpe ratio (40%), total return (40%), dan penalti (20%) yang diukur oleh kepercayaan investor (perubahan unit penyertaan reksadana).
  • Di edisi Maret 2015, parameternya sama dengan kriteria tahun 2014.
  • Di edisi Maret 2016, parameternya sama dengan kriteria tahun 2014.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya Kontan bekerjasama dengan Infovesta dalam proses penilaiannya. Tahun ini mereka kerjasama dengan Bareksa, bahkan nama Bareksa mendapat kesempatan disebut pertama dalam penamaan Fund Awards ini, “Bareksa Kontan.”

Kenapa kinerja reksadana 5 tahun dan 7 tahun tidak disediakan? Kenapa Orientasi Penilaian Hanya Jangka Pendek?

Hal lain yang perlu dikritisi dari Fund Awards tahun ini adalah tidak adanya penilaian 5 tahun dan 7 tahun. Ya, kami paham kriteria 10 tahun sudah menjawab kebutuhan investor jangka panjang. Pada periode penilaian 2012-2013, malah hanya tersedia kinerja sampai 3 tahun saja. Baru sejak 2014 Kontan menyediakan penilaian kinerja 5 tahun, tapi tidak ada kinerja jangka panjang yang lebih lama dari itu, yaitu 7 tahun dan 10 tahun.

Kami berharap penilaian investasi jangka panjang semacam ini selalu menyediakan kinerja jangka panjang. Jika hanya fokus pada orientasi jangka pendek, hasil penilaian tidak akan bermanfaat. Kami tahu orientasi pandangan jangka pendek sebenarnya punya alasan pragmatis karena selalu ada reksadana yang saling berganti; dan kedua tidak membosankan.

Alasan reksadana yang tampil silih berganti bagi media tentu penting. Media perlu iklan. Dan iklan bisa datang dari reksadana-reksadana yang ditampilkan di sana. Jika bergantian, tentu peluang tampilnya banyak reksadana lebih maksimal. Saya tidak menuduh Kontan melakukan seperti itu, tapi itu adalah pandangan umum bagi media apa saja. Mungkin itu pula alasan media banyak menerbitkan kategorisasi reksadana dengan berbagai macam ukurannya.

Jika pandangan berorientasi jangka panjang, sesungguhnya pemeringkatan reksadana jarang berganti. Kinerja lima besar untuk masa 10 tahun di setiap tahunnya ya itu-itu saja, membosankan, paling mereka hanya bertukar posisi. Dengan memakai pandangan penilaian berorientasi jangka pendek, hal ini tidak tidak akan terjadi. Redaksi juga bakal punya banyak sumber wawancara manajer investasi yang berbeda.

Ingat Kembali Prinsip Investasi Jangka Panjang

Mari kita ingat filosofi investasi reksadana saham yang biasanya ditargetkan untuk investor jangka panjang. Dalam investasi jangka panjang, yang paling penting adalah hasil investasi jangka panjang. Jika seseorang mengincar hasil investasi jangka panjang tapi ia hanya memantau kinerja dengan orientasi jangka pendek (misal tahunan), pilihan reksadananya akan bisa selalu berganti-ganti setiap tahun (atau setiap 3 tahun).

Volatilitas jangka pendek itu biasa dalam saham (dan juga reksadana saham). Jangan sampai investor pemula mendapat pandangan bahwa performa jangka pendek 1 tahun, 3 tahun atau 5 tahun, jauh lebih penting dibanding 10 tahun. Jika investor memilih berganti investasi setiap tahun atau setiap 3 tahun, niscaya hasil investasinya tak akan maksimal.

Seringkali manajer investasi mengincar kinerja jangka pendek demi menaikkan popularitas mereka. Setelah mereka mendapat liputan dan promosi yang memadai, kinerja tahun berikutnya ternyata mengecewakan. Jadi sangat penting memandang kinerja jangka panjang. Apalagi jika manajer investasi bisa menjaga stabilitas kinerja jangka panjangnya dalam waktu yang lama.

Perlu diingat juga compound interest akan bekerja maksimal jika investor tetap teguh berinvestasi di sebuah instrumen. Investor akan memanen hasil compound investasi lebih besar jika tidak keluar dari sebuah investasinya. Selisih 1% per tahun melewatkan hasil investasi akan berakibat fatal bagi kinerja jangka panjang investor.

Apa Manfaat Fund Awards Bagi Investor Umum?

Pengalaman memilih investasi yang tidak akurat pernah penulis rasakan pada masa 2007-2008 ketika memulai investasi di reksadana. Dengan referensi hanya dari media cetak (tabloid dan majalah), maka jendela informasi reksadana yang penulis pahami hanya reksadana itu-itu saja. Apalagi ditambah produk yang ditawarkan agen penjual juga terbatas. Jadilah investor pemula seperti saya saat itu hanya memilih apa yang tersedia, dari batasan pilihan yang terbatas. Akibatnya kinerja investasi tidak terlalu maksimal.

Kutipan Kontan Edisi Khusus Maret 2014

Kami apresiasi Kontan Edisi Khusus Maret 2014 yang menghadirkan disclaimer seperti di kutipan di atas. Sayang nada kutipan serupa tidak tersedia di edisi September 2017.

Jadi apakah ada manfaat merujuk awards ini buat investor umum? Tentu saja ada. Tapi mengutip Kontan edisi 2014 di halaman yang sama (halaman 10),

"Dari sekitar 10 nama yang tercantum di tabel scoring, investor dipersilakan memilih reksadana yang paling nyaman di hati."

Sekali lagi, mengutip Kontan di atas, investor lebih baik memilih reksadana yang paling nyaman di hati mereka. Dan itu hanya bisa diperoleh dengan data yang baik. Apa guna berinvestasi di sebuah reksadana dengan peringkat pertama dari sebuah awards padahal ada reksadana lain yang punya kinerja total 156% lebih baik?

Investor harus selalu meluaskan pandangan ke horizon ilmu investasi dengan data yang lebih luas agar ia memperoleh peluang investasi yang terbaik. Jika seorang investor terlalu melihat penilaian dari awards semacam ini tanpa melihat hasil kinerja sebenarnya, risiko hasil investasi investor tersebut bisa sangat pahit dirasakannya di masa depan.

Bacaan dan Referensi

Disclaimer: Saat tulisan ini dimuat pada 24 Oktober 2017, penulis (Arif Widianto) tidak punya investasi di saham sekuritas mana pun yang punya keterkaitan dengan reksadana-reksadana yang disebut dan dimuat. Penulis tidak punya investasi di reksadana-reksadana yang disebut dan dimuat di artikel ini. (Pada saat tulisan ini disiapkan, penulis hanya punya investasi sebuah reksadana indeks dengan modal Rp100.000 yang ditampilkan di halaman ini.) Penulis tidak punya hubungan keluarga dengan direksi dan petinggi manajer investasi atau perusahaan sekuritas yang terkait dengan reksadana-reksadana yang disebut di atas. Penulis tidak punya kerjasama bisnis dengan manajer investasi dan perusahaan sekuritas yang berhubungan dengan reksadana-reksadana di artikel ini. Segala rujukan dan daftar reksadana bukan berarti saran investasi di reksadana tersebut. Setiap orang bertanggungjawab terhadap keputusan investasi masing-masing. Hasil dan kegagalan investasi Anda bukan tanggungjawab kami.


Diterbitkan: 24 Oct 2017Diperbarui: 18 Feb 2022