Salah satu cara belajar saham adalah melalui perdagangan virtual. Baru-baru ini lomba trading saham virtual di Stockbit telah dimulai. Berikut adalah komentar saya tentang lomba trading virtual seperti ini.

[caption id=“attachment_10971” align=“alignnone” width=“1024”] Posisi klasemen hari ke-2, 6 Januari 2018[/caption]

Pentingnya Trading Saham Virtual

Setiap orang yang niat belajar investasi sungguh-sungguh seharusnya memanfaatkan fasilitas trading virtual. Dengan cara berdagang atau transaksi saham virtual, seseorang bisa mempraktekkan keputusan investasi yang dibuatnya tanpa risiko kehilangan uang sungguhan.

Masa awal investasi dulu saya juga mencoba virtual trading, meskipun hanya lewat fasilitas portofolio di situs luar negeri. Saat beli saya tambah portofolio. Lalu dilupakan. Beberapa bulan kemudian baru saya lihat lagi gimana kinerjanya.

Tapi sensasi berdagang saham tidak mirip seperti itu. Mungkin konsep “menaruh” seperti itu mirip posisi investasi seseorang secara konservatif. Beli, lupakan.

Berdagang saham, apalagi di era daring, sangat menggoda. Layar terus bergerak dengan saham-saham terbaru. Saat melihat harga satu saham, bid dan offer pun silih berganti merebut perhatian investor. Mau beli di harga Rp550 yang saat itu di posisi offer. Ah tiba-tiba harga turun. Pikiran berganti mungkin beli di harga lebih rendah lagi saja, siapa tahu turun lagi. Atau, jika naik, tiba-tiba panik, harus beli sekarang, nanti naik terus malah tidak dapat saham.

Dengan memanfaatkan fasilitas trading virtual, mereka yang belajar investasi bisa melihat situasi dunia nyata pasar saham. Dengan menguji langsung, mereka bisa melihat apakah keputusan investasi mereka tepat atau tidak, punya hasil signifikan atau tidak. Dan, tentu saja tanpa risiko kehilangan uang. Seorang investor konservatif dan hati-hati yang belajar investasi saya sarankan untuk belajar trading minimal 1-2 tahun untuk menguji mental dan melihat hasil keputusannya. Tanpa risiko kehilangan uang.

Komentar Lomba Trading Virtual Stockbit

Yang menarik dari trading virtual di Stockbit adalah fasilitasnya cukup lengkap. Konsep trading mirip dengan kondisi riil pasar saham. Harga-harga yang tertera juga nyata. Potongan komisi dan biaya mirip trading beneran. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan belajar meletakkan posisi investasi dan mencoba melihat apakah keputusan investasi itu tepat.

Bayangkan bisa dagang saham tanpa uang beneran. Itulah trading virtual. Apalagi saat trading ada lomba seperti ini, dapat iming-iming hadiah, makin mantap kan? Saya juga coba ikutan, lho.

[caption id=“attachment_10972” align=“alignnone” width=“622”] Portofolio Virtual Saya per 6 Februari 2018[/caption]

Saya salut dengan kinerja 2 hari peserta Lomba seperti gambar tangkap layar pertama di atas. Bisa untung 50% dalam dua hari. Mantap sekali!

Investor jangka panjang ekspektasinya perlu waktu lebih lama untuk untung segitu. Sekiranya mereka jual portofolio, lalu tahan dananya sampai akhir lomba. Saya tebak pasti bisa menang. Tapi jika mereka jual, dagang lagi, trus rugi, ya bisa jadi turun juga sih.

Gambar terakhir itu adalah porto virtual trading saya. Sudah minus semua hehe ? Saya sengaja ikut, jelas tak berharap menang karena strategi value biasanya bekerja di atas 6 (enam) bulan agar nilainya muncul. Buat have fun aja ya.

Lomba Dagang Saham Virtual Bagus, Asal..

Ya, lomba trading saham virtual memang bagus. Sebagai sarana belajar pasti oke. Bagi investasi jangka panjang, lomba seperti saat ini ada beberapa kekurangan.

Kritik utama telah saya sampaikan di artikel ini, pertama, adalah waktunya terlalu singkat. Lomba Stockbit ini hanya punya rentang waktu 6 bulan, dari awal Februari 2018 sampai 31 Juli 2018. Kira-kira 6 bulan. Singkatnya waktu akan membatasi strategi investasi jangka panjang. Konsep seperti ini memaksa peserta hanya konsentrasi jangka pendek. Apakah jangka pendek jelek? Tidak jelek amat, sih. Tapi investasi adalah jangka panjang. Semua investor diukur dalam kinerja tahunan. Siapapun, manajer investasi besar, manajer investasi kecil. Mereka yang untung di 6 bulan pertama bisa rugi di akhir tahun, kok. Maka sia-sia saja. Namun bisa diapresiasi juga. Ada lho yang mengadakan lomba trading virtual hanya harian. Jadi 6 bulan ini saya kira juga, ya boleh lah. Mungkin tahun depan ya pak Welson Lo?

Kritik kedua adalah tentang beberapa aturan berikut:

  • Saham yang diperdagangkan minimal 5 saham
  • Total transaksi jual dan beli dalam masa lomba minimal Rp200 juta.
Kedua aturan ini akan memaksa peserta untuk melakukan strategi jangka pendek.

Meski gampang juga diakalin sih. Untuk kriteria 5 saham bisa beli masing-masing 1 lot seperti yang saya lakukan. Untuk minimal Rp200 juta, saya bisa transaksi saham-saham likuid besar dalam jumlah Rp60 juta misalnya, beli-jual dalam 3 kali sudah total Rp180 juta. Ditambah porto value yang Rp27 juta, maka kriteria terakhir sudah terpenuhi.

Lomba trading virtual bagus, asal mengusung konsep investasi jangka panjang. Tentu saja ya, ini kan situs value investor, hehehe. Tapi saya serius dengan komentar ini. Apa manfaat dagang saham hanya dalam 6 bulan? Padahal tujuan investasi adalah jangka panjang. Kinerja diukur tahunan.

Harapan Lomba Virtual Trading Di Masa Depan

Saya berharap ada makin banyak lomba virtual trading di masa depan. Sponsor bisa siapa saja. Ayo dong, broker, reksadana, bank, asuransi, dan regulator. Tapi saya punya harapan boleh ya:
  1. Rentang lomba investasi penuh satu tahun, dari 1 Januari - 31 Desember. Hal ini untuk menguji kinerja investasi sungguhan.
  2. Tak ada batasan transaksi, baik jumlah saham atau transaksi. Dalam investasi terserah orang per orang mau pakai strategi jangka pendek, jangka panjang, kontrarian, eceran kecil-kecil—semua boleh saja, kan? Kan yang dinilai di akhir lomba hanya nilai virtual equity. Itu saja cukup.
  3. Tak ada batasan saham. Ya kita tahu ini untuk mencegah peserta melihat saham-saham yang mayoritas jelek itu. Yang sering dibuat permainan karena kenaikan-turun secara drastis.
  4. Lebih mantap lagi lombakan akumulasi kinerja dalam jangka panjang, misal 5 tahun. Pasti. Sangat. Mantap. Tapi saya bingung siapa punya dana dan tenaga me-manage lomba dalam jangka waktu 5 tahun.
  5. Perbanyak pula lomba di sekolah menengah dan universitas. Generasi muda kita harus mengenal saham lebih dini. Tantangan ini mirip yang saya lakukan di portofolio anak, saya terinspirasi Peter Lynch, jago reksadana Amerika, yang cerita hal itu di Learn to Earn. Jangan sangka, portofolio pilihan anak saya sudah mengalahkan saya dua tahun berturut-turut. (Sstt.. manajer investasi juga banyak yang kalah)
  6. Seandainya ada yang mau mengadakan, bila perlu pakai uang sungguhan untuk lomba investasi saham. Tak perlu banyak, misal satu grup diberi Rp5 juta modal awal. Hadiahnya adalah hasil investasi mereka di akhir tahun dikalikan 5 kali (misalnya) hehe..
Bagaimana, ada yang tertarik mengadakan lomba trading saham virtual seperti itu?


Diterbitkan: 7 Feb 2018Diperbarui: 9 Feb 2022