Selamat Tahun Baru 2019. Sepertinya tahun 2018 belum jadi kebangkitan bursa efek di Indonesia. Mayoritas indeks masih minus. Bagaimana kinerja investasi kami selama 2018?

Kinerja Indeks Saham 2018

  • IHSG: turun -2,54% dari 6.355,65 menjadi 6.194,50
  • LQ45: turun -8,9% menjadi 982,73
  • IDX30: turun -8,83% menjadi 540,77
  • Jakarta Islamic Index (JII): turun -9,73% menjadi 685,22
  • Indonesia Sharia Stock Index (ISSI): turun -3.09% menjadi 184,00

Sumber: IDX, diarsip 31 Desember 2018

Kinerja Reksadana Saham dan Campuran di Indonesia pada 2018

Dari seluruh reksadana saham di Indonesia, ada 62 reksadana saham yang memperoleh kinerja positif di atas 0% dari 0,04% hingga 34,88%. Kawan seiringnya, ada 58 reksadana campuran yang memperoleh kinerja positif dengan perolehan dari 0,04% hingga terbesar 45,56%. (Sumber: arsip data reksadana)

Kinerja Investasi 2018

Kineja Investasi termasuk Ide Bolasalju per Akhir 2018

Kinerja Ide Bolasalju 2018

Kinerja Ide Bolasalju per Akhir Tahun 2018
Kinerja Ide Bolasalju per Akhir Tahun 2018

Untuk detailnya: silakan buka Ide Bolasalju.

Kinerja Investasi Bolasalju 2010-2018

Kinerja Investasi Keluarga 2018

*Catatan: Kinerja investasi 2010 disertakan karena hasil investasi saya negatif sementara IHSG positif pada tahun itu. Kalau data 2010 tidak disertakan, hasil perolehan majemuk IHSG jauh lebih rendah. Semoga keputusan ini cukup adil.

Seluruh kinerja investasi selama 8 tahun diperoleh dengan cara investasi biasa dan langsung, biasanya dalam posisi jangka panjang, tanpa menggunakan dana pinjaman dan margin. Beberapa posisi investasi bahkan masih dalam kelolaan hingga saat ini sejak 2011. Investasi ini dikelola memakai paradigma aktif.

Kenapa kinerja negatif dua tahun berturut-turut? Kinerja ini bikin malu generasi value investor 80 tahun terakhir!

Portofolio ini masih menghadapi hal yang sama seperti tahun lalu. Sebuah saham dalam portofolio yang telah saya miliki sejak 2011 sudah turun -49,75% tahun lalu. Pada 2018, saham ini ternyata masih turun saja hingga -27,86% dibanding harga terakhir tahun lalu. Saham ini portofolio mayoritas. Sementara itu saya belum bisa melakukan adjustment karena kondisi personal. Well, begitulah hasilnya. Inilah kinerja pribadi saya.

Sejarah Kinerja Dihitung Dengan Metode Unit Reksadana sejak 2010

Sejarah Harga Per Unit Investasi Bolasalju 2010-2018
Sejarah Harga Per Unit Investasi Bolasalju 2010-2018

Metode penghitungan kinerja investasi memakai model reksadana dengan basis awal indeks di angka 1.000. Indeks akan dimutakhirkan setiap bulan mengikuti nilai aktiva bersih periode tersebut.

Kinerja Investasi Portofolio Anak dan Reksadana Indeks 2018

Portofolio Saham Anak dan Indeks per 2018 (termasuk dividen)
Portofolio Saham Anak (termasuk dividen)dan Indeks per 2018

Portofolio Anak: Sejak 2017 saya memisahkan rekening investasi dari tabungan kedua anak dan kami pantau kinerjanya secara terpisah. Portofolio anak kami tampilkan karena perlakukan investasi ini kami lakukan secara berbeda, yaitu: secara pasif dengan pengelolaan mendekati seperti investasi berkala.

Silakan buka portofolio anak untuk informasi lebih detail


Reksadana Indeks: Untuk membuktikan premis bahwa berinvestasi di reksadana indeks juga punya kinerja yang lumayan dibandingkan investasi aktif tanpa paradigma yang tepat, saya menempatkan Rp100.000 di sebuah reksadana indeks sejak 4 Mei 2017 lalu.

Sayangnya, ternyata biaya kelolaan reksadana yang saya pegang ini cukup tinggi. Manajer investasi per tahun mematok biaya maksimal 1,5% per tahun, biaya bank kustodian 0,25% dan biaya indeks 0,015%. Sementara itu biaya pembelian mencapai 1,5% dan penjualan 1,0%. Dua faktor ini, biaya transaksi dan kelolaan sudah membebani 1,765% per tahun.

Saya tidak menyarankan investasi reksadana indeks sebagai alternatif investasi. Pertama, belum ada reksadana indeks yang menawarkan biaya perolehan mendekati 0%. Itu adalah biaya ideal untuk ikut indeks. Ya, paling tidak maksimal 0,5% per tahun. Kedua, perolehan indeksnya punya jarak lumayan dibanding indeksnya, yaitu +0,97% lebih bagus dibanding indeks. Hal ini akan menjadi masalah di masa depan karena sering tidak konsisten dengan indeks.

Silakan buka portofolio reksadana indeks untuk informasi lebih detail


Diterbitkan: 31 Dec 2018Diperbarui: 18 Feb 2022