[caption id=“attachment_9273” align=“aligncenter” width=“300”] HUT Kemerdekaan RI ke-72, Indonesia Kerja Bersama. Hak cipta pemerintah RI, diambil tanpa ijin dari situs setkab.go.id[/caption]

Mengelola dana investasi sendiri adalah arti kemerdekaan bagi value investor.

Sebelum berani terjun ke dunia saham sendiri pada 2010, sebagai investor pemula, saya hanya punya reksadana sebagai pilihan investasi di pasar modal. Saat ini pun reksadana masih pilihan bagus. Kinerjanya terbukti lumayan. Tapi tetap saja ada batasan.

Kinerja jangka panjang reksadana terbatas. Kami melakukan riset kecil-kecilan dengan cara simulasi investasi berkala di beberapa reksadana, hasil median perolehan reksadana terbaik di Indonesia hanya tercapai 5,64% per tahun, masih kalah oleh inflasi Indonesia yang mencapai rata-rata 6% per tahun selama 10 tahun terakhir.

Jelas, jika investor ingin mencapai perolehan penggabungan (compounding) yang lebih besar, dia harus mencari cara lain. Dan cara ini adalah berinvestasi langsung.

Investasi saham menjadi pilihan yang menarik karena ia memberi peluang perolehan yang jauh lebih besar. IHSG selama 10 tahun terakhir menghasilkan perolehan disetahunkan 11,32%, jauh di atas rata-rata reksadana terbaik.

Alasan lainnya yang tak kalah penting, seperti kami sebut di buku edukasi Cerdas Berinvestasi, investasi saham menawarkan investor pilihan untuk mencari peluang saham-saham yang dihargai murah sementara reksadana (dan pasar saham umumnya) sedang di masa kenaikan. Jika pasar modal sedang dalam tren naik, investor reksadana tidak cukup bebas memilih mendapatkan potensi kenaikan perolehan dibanding investor saham.

Investor institusi dan besar punya keterbatasan tidak bebas memilih saham-saham kecil. Investor nilai (value investor) independen bisa bebas memilih saham pasif, saham tidur, saham tidak populer, asal mereka adalah usaha yang prospektif dan dikelola oleh manajemen yang peduli pada pemegang saham. Suatu saat saham pasti jadi timbangan yang baik, selaras dengan kinerja perusahaannya. Banyak investor kecil yang membukukan perolehan fenomenal dalam jangka panjang, jauh di atas kinerja investor institusi dan besar. Ini  terjadi di pasar saham mana saja. Kutipan ini tidak mendiskreditkan investor institusi, mereka memang ada keterbatasan itu. Tentu ada investor institusi yang punya kinerja fenomenal jauh di atas rata-rata value investor terbaik.

Belum lagi kalau kita bicara spekulan saham. Spekulan saham punya prinsip mengarungi periode atau tren kenaikan saham. Mereka jelas punya keterbatasan memilih saham-saham yang sedang akan memasuki masa kenaikan. Mungkin mereka pun bisa untung jika situasi sedang tepat, tapi setelah itu apa? Belum kita bicara secara statistik berapa keuntungan yang mereka peroleh. Tak ada yang bicara dan berbagi statistiknya. Jadinya terbatas.

Tentu saja ini pengakuan sepihak, sebab kami juga pelaku investor nilai. Kami yakin hanya value investor yang bisa melihat, memimpikan, dan punya potensi memanen peluang dari pilihan-pilihan yang tersedia. (Catatan: investor nilai di sini semua karakter: tipe growth, dividen, atau kontrarian, apa saja yang bisa mengekusekusi nilai).

Investor nilai punya kebebasan, kemerdekaan, dalam memilih saham apa saja. Asal mereka punya nilai, punya dikelola orang baik dan kredibel, punya potensi tumbuh dalam jangka panjang di negara Indonesia—tempat kita semua hidup—yang kita cintai.

Pilihan dan kebebasan yang dimiliki oleh value investor ini kami artikan kemerdekaan yang sesungguhnya.

Kami pernah menulis di artikel Mempercayai Indonesia, tentang bagaimana menjadi investor di perusahaan-perusahaan Indonesia adalah salah satu cara mengisi dan merawat ikatan sosial besar yang susah payah didirikan oleh leluhur kita, yang saat ini bernama Indonesia.

Kami kira pesan di tulisan itu masih relevan, masih tepat, dan kami tetap mengajak semuanya untuk tetap merawat Indonesia—dengan cara apa pun—salah satunya menjadi investor jangka panjang di perusahaan-perusahaan yang baik. Kami di Bolasalju memilih berkontribusi dengan cara berbagi nilai edukasi akan investasi yang baik, membagikan pilihan dan cara pandang kami akan peluang yang baik, secara nilai, dengan menjadi investor nilai. Apakah dengan menjadi investor itu cara kita berkontribusi, tak masalah. Jika mampu memberi nilai yang lebih baik bagi lebih banyak orang, tentu lebih bagus lagi. Meminjam pesan pemerintah tahun ini, mari kerja bersama. Mari menjadi investor cerdas. Tak peduli dana Anda sedikit, sedang, besar, semuanya bisa cerdas berinvestasi di perusahaan bagus yang tumbuh dan berkembang bersama Indonesia.

Dirgahayu Indonesiaku!


Diterbitkan: 18 Aug 2017Diperbarui: 9 Feb 2022