Investasi Bebas Risiko Dan Tingkat Bunganya

Apa Arti Investasi Bebas Risiko?

Kita sering bertemu istilah ini saat menekuni dunia pasar modal dan ekonomi. Anda perlu paham sebelum diskusi soal valuasi selanjutnya.

Investasi bebas risiko diatribusikan pada instrumen keuangan yang dianggap tidak punya risiko karena memberi kepastian laba/perolehan.

Investor global biasanya merujuk Treasury Bill yang diterbitkan oleh Bank Sentral (The Fed) sebagai investasi bebas risiko. Instrumen setara di Indonesia diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Fungsi Investasi Bebas Risiko

Instrumen keuangan ini bisa bermacam-macam bentuk dan namanya. Ada BI 7-Day (Reverse) Repo Rate, deposito, obligasi atau surat utang negara, IndoNIA, JIBOR, atau instrumen keuangan lain. Bank Sentral menerbitkan/menjual dan membeli kembali instrumen bebas risiko ini untuk mengontrol peredaran uang dan suku bunga.

Karena tingkat bunga biasanya mengikuti atau minimal setara dengan inflasi, dari situlah anggapan bebas risiko tersebut. Tingkat suku bunga inilah yang biasa disebut tingkat bunga bebas risiko (risk free rate).

Aplikasi dalam Investasi

Dunia keuangan dan ekonomi memakai tingkat bunga bebas risiko dalam berbagai aplikasi, seperti kalkulasi kelayakan bisnis, analisis proyek, dan juga valuasi investasi. Untuk memahaminya, kita undang tokoh kita Anton dan Boy.

Anton menawarkan proposal bisnis dengan keuntungan hanya 6% kepada si Boy. Si Boy jelas memilih obligasi negara denga tingkat bunga 6-7%. Lebih jelas dan aman. Bisnis Anton masih ada risiko. Anton harus menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dari tingkat bunga bebas risiko agar Boy tertarik menaruh modal.

Contoh Kalkulasi

Anton lalu datang dengan proposal bisnis baru yang lain. Dia menawarkan ekspektasi laba 17% per tahun. Boy sudah mengkalkulasi bisnis ini secara hati-hati. Setelah dihitung ada kepastian keuntungan bersih 14% dalam skenario terburuk pun. Maka, dengan return 14%, setelah dikurangi dengan risiko waktu (opportunity loss) berdasarkan tingkat bunga bebas risiko 5%, kira-kira ada laba 9%.

Proposal bisnis Anton dinilai masih cukup layak. Boy setuju untuk menaruh modal dalam kerjasama mereka.