Berikut adalah analisa ringkas kami soal laporan rencana akuisi Grup Pinehill oleh ICBP serta kajian khusus bagaimana dampaknya.
Disclaimer/penyangkalan: Semua informasi yang terkandung di sini diperoleh oleh Bolasalju dari sumber-sumber yang dipercaya akurat dan dapat diandalkan. Namun, informasi tersebut disajikan “sebagaimana adanya,” tanpa jaminan apa pun, dan Bolasalju, khususnya, tidak membuat pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, mengenai keakuratan, ketepatan waktu, atau kelengkapan informasi tersebut atau sehubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari penggunaannya. Bolasalju memiliki kebijakan ketat yang melarang penggunaan informasi orang dalam. Semua ungkapan pendapat dapat berubah tanpa pemberitahuan, dan Bolasalju tidak berkewajiban memperbarui atau melengkapi laporan ini atau informasi apa pun yang terkandung di sini. Kami berhak mengubah keputusan apa pun, kapan pun, untuk alasan apa pun. Anda harus menganggap bahwa Bolasalju dan tim masuk ke dalam transaksi sekuritas yang dibahas dalam laporannya sebelum dan sesudah waktu yang ditetapkan Bolasalju untuk mengeluarkan laporan. Kinerja masa lampau tidak menjamin kinerja di masa depan. Setiap investor bertanggungjawab terhadap hasil dan keputusan investasinya masing-masing.
*Publikasi analisa ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi atau ajakan membeli/menjual saham-saham yang disebutkan. Segala kerugian transaksi saham yang Anda lakukan adalah tanggungjawab Anda sendiri.
Hak Cipta © 2020 Bolasalju. Lisensi penggunaan materi ini adalah untuk perorangan. Dilarang menyebarkan dokumen ini dalam bentuk apa pun, digital, cetak, presentasi, suara, melalui media apa pun.
Pembaca tundak pada Disclaimer ini dan dianggap menyetujui pernyataan dan mengikat. Publikasi analisa ini bersifat arsip karena data sudah tidak relevan lagi.
Analisa ini terbit untuk member pada 15 Februari 2022, sebelum publikasi resmi penawaran merger pada medio Juli 2022.
Akuisisi Grup Pinehill
Lima hari terakhir, saham saham ICBP turun drastis dari harga tertinggi Rp11.450 (11/2/2020) hingga sempat menyentuh harga terendah 10.575 pada 12/2/2020 lalu, turun -7,642% dalam sehari. Padahal ICBP pernah dijual di harga tertinggi 11.750 pada 22/1/2020 lalu (-10%).
Kami mempelajari pada akhir hari kerja 11 Februari 2020 lalu, manajemen ICBP melaporkan rencana akuisisi Grup Pinehill, sebuah entitas berelasi (minoritas saham dimiliki perusahaan) yang mengelola usaha pembuatan dan distribusi mi instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia. Grup Pinehill merupakan holding dari empat perusahaan yang diberi lisensi merk “Indomie”.
Siapa Pinehill?
Indomie pertama kali diekspor ke Nigeria pada 1988 melalui DUFIL, 16 tahun setelah Indomie diproduksi sejak 1972. Sejak saat itu hingga sekarang aset usaha di luar negeri belum dikonsolidasikan, alias milik anggota keluarga Grup Salim.
Pinehill adalah perusahaan terafiliasi dengan Anthoni Salim, Presiden Komisaris dan Direktur Utama perusahaan, juga pemegang saham utama perusahaan. Kritik umum dalam akuisisi pihak berelasi, apalagi untuk perusahaan yang didirikan oleh pendiri grup seperti ini mayoritas bersifat negatif. Ada asumsi bahwa manajemen hanya memperkaya diri mereka sendiri karena akusisi ini seperti upaya legal untuk mengalirkan dana ke pemegang saham mayoritas Pinehill, yang juga pemilik perusahaan sendiri. Di sisi lain, kalau kita melihat dari aspek legalitas, sah-sah saja pemilik usaha melakukan ekspansi dengan permodalan sendiri tanpa melibatkan perusahaan utama.
Akuisisi ini kami pandang sebagai sebuah cara legal untuk mengalirkan dana dari perusahaan kepada pemegang saham Grup Pinehill dan mengalihkan kepemilikannya kepada perusahaan.
Struktur dan Besar Grup Pinehill Terhadap Perusahaan
Untuk mengetahui besar grup ini dan bagaimana efeknya terhadap kinerja perusahaan saya merasa kesulitan tanpa ada data yang pasti.
Data penjualan terhadap segmen geografis seperti Arab Saudi (Grup Pinehill) dan negara lain seyogyanya bukan data riil penjualan bisninis mi instan. Data itu bisa jadi gabungan antara jasa, lisensi, atau skema lain. Data paling detail yang kami peroleh adalah dari kutipan dari IPOT berikut:
Total volume penjualan Grup Pinehill (semoga saya tidak salah baca, Bolasalju) di kisaran 7,4 miliar pak mi instan per akhir 2019 dibanding (14 miliar pak) volume penjualan di Indonesia, dengan CAGR sekitar 10% untuk 3 tahun. Mereka (Pinehill) termasuk pemain dominan dengan pangsa pasar 50-90%. Sumber: IPOT, report 13 Feberuari 2020 - arsip
Karena keterbatasan data publik yang kami punya, pandangan berikut bersifat asumsi.
Perbandingan Harga di luar negeri: Dari data yang kami peroleh, harga Indomie di Arab Saudi [1] per 5 pak dijual 5 Riyal dan 42 Riyal per kardus, itu untuk varian biasa. Dengan asumsi kurs rendah Rp3.600, nilai per 5 pak sekitar Rp18.000 (44% lebih mahal dibanding harga eceran di Indonesia). Sementara itu di negara lain seperti Amerika Serikat [2], satu pak Indomie dijual seharga $0,59 atau sekitar Rp8.000 (221% atau 3,2 kali lipat dibanding eceran di Indonesia).
Asumsi I:
- Kita anggap nilai penjualan sekitar 1,1x lipat dibanding harga di Indonesia, mengingat beberapa negara daya ekonominya lebih rendah dibanding Indonesia.
- Dari asumsi rasio 7,4/14 miliar pak, atau 0,52x terhadap estimasi penjualan total FY 2019 ICBP sebesar Rp42,72 triliun
- Estimasi penjualan total FY2019 untuk Grup Pinehill Rp22,58 triliun.
Asumsi II:
- Anggaplah kita pakai harga jual 1,30x lipat dibanding harga di Indonesia (lebih rendah dibanding 1,44 di Saudi), agar lebih konservatif.
- Estimasi penjualan total FY 2019 ICBP adalah Rp42,72 triliun. Dari total penjualan 14 miliar pak, penjualan per pak Rp3.051. Harga rata-rata ini lebih mahal dibanding harga varian standar Rp2.500 di tingkat konsumen. Kalau begitu kita turunkan harga rata-rata Anggap lah kita pakai harga rata-rata Rp2.500 per pak, agar lebih konservatif.
- Estimasi penjualan total FY 2019 untuk Grup Pinehill sebesar Rp24,05 triliun.
Estimasi penjualan Grup Pinehill terendah senilai Rp22 triliun hingga Rp24 triliun. Tapi ingat, semua angka ini adalah estimasi. Yang bisa salah, atau bisa mendekati. Kita tunggu saja pembuktian dari publikasi perusahaan sebentar lagi.
Estimasi Nilai Akuisisi Grup Pinehill
Dengan mengakuisisi itu secara langsung dan mengkonsolidasikannya, semua data keuangan, laba/rugi, kas, aset lain dan arus kas perusahaan akan dikonsolidasikan dan masuk ke perusahaan. Ada dua asumsi yang terjadi dengan konsolidasi ini.
ICBP dihargai senilai 25x labanya. Sementara INDF saat ini dijual 12,87x laba.
Dengan tingkat margin 12%, kami perkirakan laba bersih Pinehill antara Rp2,64 triliun hingga Rp2,88 triliun. Katakah kita pakai nilai antara 12 hingga 17 kali laba. Maka nilai akuisisi Pinehill antara Rp31,68 triliun hingga Rp44,88 triliun.
Tapi itu semua hanya estimasi belaka.
Katakan memang benar nilainya mendekati angka yang kami sajikan. Pertanyaan berikutnya, bagaimana strategi perusahaan mencari dana untuk membiaya akuisisi ini mengingat kondisi pasar modal sedang lesu dan dilanda kekhawatiran? Apakah right issue di INDF? Right issue di ICBP? Apakah nilainya di bawah yang kami perkirakan itu?
Bagaimana Efek Akuisisi Pinehill terhadap Kinerja Perseroan?
Dalam jangka pendek, aset atau uang perusahaan berkurang untuk akuisisi. Itu hal jelas. Atau, bisa jadi ICBP menggelar aksi korporasi berupa right issue untuk menggalang dana pulik, maka komposisi kepemilikan investor publik bisa berkurang.
Dari sisi kinerja, pendapatan perusahaan dalam jangka panjang seharusnya akan bertambah. Berdasarkan estimasi seharusnya nilai penjualannya bertambah paling tidak 50%. Kita sedang menantikan penjualan perusahaan sekitar Rp64,5 triliun di Bursa Efek Indonesia.
Beberapa hari setelahnya, pada 19 Februari 2022 kami menerbitkan Sekilas Saham ICBP di YouTube.
Sekilas Saham ICBP
Sekilas Saham edisi ini mengulas ICBP atau PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, produsen memproduksi mi instan, susu, makanan ringan, nutrisi, dan minuman serta produk bermerk lain. Portofolio merek perusahaan terkenal ini diantaranya adalah Indomie, Indomilk, Chitato, dll.
Baru-baru ini saham ICBP sempat berfluktuasi karena ada terbitnya rencana akuisisi perusahaan berelasi bernama Grup Pinehill yang memproduksi mi instan di Arab Saudi, Maroko, Mesir, Nigeria, Kenya, Turki, dan Serbia.
Ikuti presentasi ini untuk mengetahui apa dan seberapa besarnya perusahaan yang akan diakuisisi oleh ICBP serta bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan ke depan?
Demikian, semoga bermanfaat.
Referensi
Analisa pertama terbit di Portal Bolasalju untuk member: https://www.bolasalju.id/analisa/dampak-akuisisi-pinehill-grup-terhadap-icbp/
Sekilas Saham ICBP di YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=YwnQtshFKCE
Diterbitkan: 15 Feb 2020—Diperbarui: 4 Dec 2023