Ini adalah artikel untuk pemula. Kali ini saya akan mengenalkan bagaimana transaksi saham terjadi. Semua perdagangan saham terjadi dalam suatu sistem pasar atau bursa. Di Indonesia kita punya Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua pelaku pasar memperdagangkan saham di pasar bursa ini. Pasar bursa mirip pasar biasa, ada penjual dan pembeli.

Bila ada penjual dan pembeli saham yang sama pada angka yang disetujui, maka transaksi terjadi. Bila banyak transaksi yang cocok, maka urutan transaksi adalah yang pertama datang dia akan dilayani hingga jumlah transaksi tersebut habis. Bila tidak ada harga yang cocok, maka tidak akan pernah terjadi transaksi.

Untuk lebih gampangnya, mari kita buat cerita fiksi transaksi saham ABCD, sebuah perusahaan fiktif.

Untuk menjual atau membeli saham, ada tiga hal penting yang harus dimasukkan di sistem, yaitu:

A. Harga beli/jual yang diinginkan.

B. Jumlah saham, dalam satuan lot (1 lot = 100 saham, dulu 500 lembar saham). Jadi kalau kita ingin beli/jual 1.000 saham, maka kita memasukkan angka 20 lot.

C. Kode nama saham.

Model layar, aplikasi, dan sistem mungkin berbeda-beda tiap brokernya. Tapi hanya tiga hal tersebut di atas yang penting kita pahami. Semua jumlah tercatat di layar transaksi dalam satuan lot (bukan lembar). Kita anggap saja harga penutupan saham ABCD pada hari kemarin adalah Rp100 per saham.

Beli

Budi adalah pembeli pertama, ia ingin beli 1.000 saham (10 lot) ABCD pada harga 100. Kondisi pasar seperti ilustrasi di bawah ini. Ingat di pasar saham semua penjual/pembeli anonim. Kita catat nama untuk mempelajari skema transaksi saja.
PEMBELI (BID)             PENJUAL (OFFER)
Jumlah    Harga           Jumlah     Harga
10          100
 

Jual

Lalu kita anggap ada seorang penjual bernama Ima. Ima sebelumnya membeli saham ABCD pada harga 100 maka ia ingin ambil untung, Ima ingin menjual 2000 (20 lot) sahamnya pada harga 110. Kondisi pasar akan seperti di bawah ini.
PEMBELI (BID)             PENJUAL (OFFER)
Jumlah    Harga           Jumlah     Harga
10          100           20           110
 

Terjadinya Transaksi

Bila kondisi pasar seperti itu hingga pasar bursa tutup, maka tidak akan terjadi transaksi pada saham ABCD pada hari itu. Saham ABCD ditutup pada harga sama seperti hari sebelumnya yaitu 100.

Tapi kita anggap ada seorang Iwan yang tertarik untuk menjual saham ABCD pada seseorang yang ingin membeli saham itu pada harga 100. Entah karena apa, Iwan ingin menjual saham ABCD pada hari itu seharga RP100 per lembar. Iwan memberi perintah jualnya pada harga 100 sebanyak 50 lot atau 5.000 saham.

PEMBELI (BID)             PENJUAL (OFFER)
Jumlah    Harga           Jumlah     Harga
10          100           50           100
                          20           110

 

Apa yang terjadi setelah masuknya Iwan? Karena harga penawarannya cocok dengan harga pembeli yang ada di pasar, sistem komputerisasi bursa akan mencocokkan transaksi tersebut. Transaksi terjadi. Budi akan mendapat saham ABCD sebanyak 1.000 saham (10 lot). Saham Iwan di rekeningnya akan berkurang 10 lot, tapi karena penawarannya tidak terserap semua, maka penawaran jual pada harga 100 masih tersisa 4000 (40 lot).

PEMBELI (BID)             PENJUAL (OFFER)
Jumlah    Harga           Jumlah     Harga
                          40           100
                          20           110

Demikian seterusnya, bila ada pembeli maka ia akan menempati urutan setelah pembeli-pembeli sebelumnya pada harga yang diinginkan. Bila ada penjual maka ia akan menempati urutan sebelumnya pada harga jual yang diinginkan. Bila ada kecocokan maka sistem akan mengatur transaksi, uang pembeli berkurang, saham bertukar kepemilikan ke pembeli, dan uang ditransfer ke rekening penjual. Semua ini terjadi otomatis oleh sistem yang kita dapatkan di broker.

Kita juga bisa melakukan perintah jual atau beli saham melalui telepon, seperti metode jaman dulu. Namun ini rasanya tidak praktis. Dan beberapa broker menarik fee yang lumayan tinggi dibanding transaksi lewat daring (online trading).

Kalau ada yang bertanya apakah mungkin ada pembeli/penjual masuk pada saat yang bersamaan? Secara realitas mungkin terlihat sama, tapi sistem akan mencatat transaksi-transaksi secara urutan masuknya pada sistem, dengan akurasi seper juta detik, maka teorinya tidak ada transaksi yang datang pada waktu yang bersamaan.


Diterbitkan: 7 Jun 2011Diperbarui: 18 Feb 2022