Tulisan ini saya angkat dari tulisan sebelumnya. Setiap tahun selalu ada banyak perusahaan baru terdaftar di bursa kita, atau dikenal sebagai Initial Public Offering (IPO). Sebagai investor, bagaimana kita bersikap pada perusahaan baru terdaftar? Apa benar ada peluang berinvestasi di perusahaan baru terdaftar? Apa realistis kita berharap ada kejutan keuntungan atau lonjakan puluhan hingga ratusan persen dalam sehari, sepadan dengan risiko yang kadang-kadang juga turun drastis di hari pertama?

Perusahaan baru terdaftar memang misteri. Ataukah kita hindari saja? Haruskah kita peduli? Apakah kita perlu meriset perusahaan-perusahaan seperti itu?

Menjawabnya gampang, dan aturannya pun sederhana, hindari saja, pilih saham lain!

Kenapa demikian? Saya kira sudah banyak guru investasi yang juga menyarankan hal ini dan saya mempercayai sepenuhnya pandangan mereka. Hindari perusahaan IPO. Warren Buffett pernah bilang, “It’s almost a mathematical impossibility to imagine that, out of the thousands of things for sale on a given day, the most attractively priced is the one being sold by a knowledgeable seller (company insiders) to a less-knowledgeable buyer (investors).

Ada yang bilang perusahaan baru terdaftar itu diumpamakan seperti klub di sebuah liga sepakbola yang baru dimulai. Kalau kita ditanya siapa jagoan lima besar turnamen tahun ini? Tentu kita akan susah menjawabnya. Karena kita anggap semua baru memulai, bahkan klub besar yang baru melakukan transaksi transfer pemain besar-besaran pun jadi susah ditebak kinerjanya. Baru ketika musim pertandingan berjalan separuh, maka akan terlihat klub mana yang mempunyai strategi, mempunyai pemain bintang, dan mempunyai spirit menang.

Perumpamaan yang sama bisa kita pakai dalam “aturan” kita berinvestasi saham. Kita belum bisa mengecek kinerja nyata dari sebuah perusahaan baru terdaftar. Mungkin juga belum ada pembanding pertumbuhan dari tahun ke tahun, padahal kita ingin memantau kinerja jangka panjang minimal lima tahun. Biasanya laporan tahunan pun tidak bisa kita dapatkan. Dokumen resmi yang ada pun hanya laporan keuangan kuartal terakhir saja, serta mungkin prospektus.

Ada pengecualian tentu saja, dan ini bagi orang yang sudah memahami perusahaan yang baru terdaftar itu. Bila Anda termasuk golongan ini, sudah mengenal manajemennya, sudah tahu produk-produknya, bahkan (mungkin) perusahaan Anda adalah rekanan perusahaan tersebut dan Anda tahu potensi mereka, maka silakan saja membuat keputusan untuk berinvestasi. Bila tidak, pertimbangan investasi Anda jadi lebih banyak ke arah spekulasinya, karena unsur margin pengamannya belum jelas.

Lalu bagaimana bila banyak orang lainnya sudah untung besar di beberapa perusahaan baru terdaftar? Ya biarkan saja. Tidak ada ruginya bagi kita. Pertanyaan serupa bisa diajukan kepada beberapa kasus IPO yang justru turun, misalnya ALTO, GIAA, dan emiten lainnya.

Kita tidak tahu apa-apa, maka keputusan untuk tidak melakukan apa-apa adalah hal rasional dan terbaik bagi investor.


Diterbitkan: 2 Dec 2012Diperbarui: 9 Feb 2022