Saat baca laporan kinerja investasi atau sebuah unit investasi apa pun, kita umum jumpai metode kalkulasi investasi dengan model indeks. Kami juga memakai model indeks seperti reksadana ini karena praktis, mudah dibuat, serta bisa memperlihatkan kinerja investasi meskipun ada penambahan atau pengurangan dana. Mari pelajari cara membuat laporan kinerja investasi model reksadana.

Tutorial Menghitung Kinerja Investasi Lengkap

Model Kinerja Investasi Sederhana

Sebuah model investasi sederhana adalah semacam ini:

  • Seseorang berinvestasi Rp10 juta di awal Januari 2017
  • Dari dana itu ia mendapat 16.000 lembar saham seharga Rp625 per lembar saham
  • Di akhir tahun 2017, sahamnya sudah naik menjadi Rp1.125 per lembar, atau keuntungan 80% per tahun

Sederhana, kan? Jika dalam hidup semua terjadi seperti contoh tersebut, tentu gampang.

Kenyataannya, dalam percaturan dunia investasi yang sesungguhnya: pertama, kadang ada penarikan dana saat investor perlu dana kas; dan kedua, jika investor punya dana berlebih, dia ingin menambah dana ekstra itu ke rekening investasi. Jika terjadi seperti ini, kalkulasi kinerja investasi tak bisa dilakukan seperti cara sederhana di atas.

Untuk itulah kita pakai model kinerja investasi dengan indeks reksadana. Yuk kita pelajari.

Kenapa Model Indeks Dalam Investasi?

Model indeks umum dipakai untuk menghitung kinerja aset investasi apa pun, indeks properti seperti dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, indeks harga saham gabungan, dan juga seperti namanya, berbagai macam reksadana kinerjanya juga dikalkulasi dengan model seperti ini. Kinerja investasi Bolasalju juga dihitung dengan model ini. Kenyamanan metode ini adalah bisa mengukur kinerja murni aset yang bersangkutan tanpa terpengaruh perubahan dana yang terjadi, baik karena penambahan atau pengurangan dana.

Aturan umum:

  • Angka rupiah bisa memakai dua angka desimal, seperti Rp10.000.250,12
  • Angka indeks (NAB/UP) biasanya memakai 4 (empat) angka desimal, seperti 1.250,1234
  • Nilai Aktiva Bersih (1) (NAB) mencatat nilai aset investasi di rekening per waktu pelaporan, dalam rupiah
  • Nilai Unit Penyertaan (2) (UP) adalah jumlah unit yang dimiliki
  • Ketika menambah dana, kita menambah jumlah unit investasi, yang asetnya senilai NAB
  • Saat mengurangi dana (menarik/mengambil), kita mengurangi jumlah unit investasi, otomatis asetnya juga berkurang yang akan tercermin di NAB
  • NAB/UP (3) adalah pembagian dari (1) NAB dengan (2) UP. Inilah indeks yang akan dipantau dan menggambarkan kinerja investasi. NAB/UP akan selalu berubah setiap akhir periode, biasanya dipantau bulanan, mengikuti nilai aset bersih investasi kita (total nilai rupiah aset kas dan saham di rekening sekuritas).
  • Pengelolaan rekening sekuritas terpisah. Aktivitas transaksi beli dan jual saham tidak ada urusannya dengan laporan kinerja investasi ini. Setiap akhir bulan kita WAJIB mencatat nilai aktiva bersih kas dan aset yang tersedia, datanya akan dilaporkan untuk posisi (1) Nilai Aktiva Bersih (NAB).

Cara Kalkulasi Model Indeks Reksadana

Kita asumsikan akan membuat sebuah laporan kinerja investasi seseorang yang rencananya rutin menyetor dana Rp1.000.000 setiap awal bulan untuk diinvestasikan di saham. Berikut adalah ilustrasi kalkulasi kinerja investasi orang ini.

1. Posisi awal, selalu diawali dengan angka indeks tertentu, misalnya 100 atau 1.000. Untuk reksadana, biasanya dimulai dari angka 1.000. Contoh lembar kerjanya seperti ini:

Awal indeks reksadana
Awal indeks reksadana

2. Penambahan/pengurangan dana, buat sebuah rekaman untuk penambahan dana awal, katakan untuk tambahan dana Rp1.000.000 pada awal Januari 2017. Maka lembar kerjanya akan seperti di bawah ini:

Kinerja Investasi Setelah Penambahan Dana
Kinerja Investasi Setelah Penambahan Dana

Keterangan dan arti per kolom:

  • Kolom Debet/Kredit Dana (1): yang perlu kita input hanya di kolom ini, yaitu sel berlatar hijau terang. Kolom pertama ini menunjukkan jumlah dana yang kita depositokan sebesar Rp1.000.000 (satu juta rupiah). Notasi positif karena memasukkan dana ke dana investasi (debet). Jika terjadi penarikan, ubah notasinya jadi negatif.
  • Kolom Debet/Kredit Unit (2) berisi rumus = nilai kolom (1) baris 2 ÷ nilai kolom (5) baris 1
  • Kolom Nilai Aktiva Bersih (3) berisi rumus = nilai kolom (3) baris 1 + nilai kolom (1) baris 2
  • Kolom Unit Pernyertaan (4) berisi rumus = nilai kolom (4) baris 1 + nilai kolom (2) baris 2
  • Kolom NAB/UP (5) berisi rumus = nilai kolom (3) baris 2 ÷ nilai kolom (4) baris 2

Rumus satu baris setoran ini bisa kita duplikasi saat ada penambahan atau pengurangan dana selanjutnya.

  1. Status Akhir Bulan, buat sebuah rekaman untuk mencatat nilai aktiva (aset) bersih pada akhir bulan. Lembar kerja akan seperti di bawah ini:
Kinerja Investasi Akhir Bulan Januari 2017
Kinerja Investasi Akhir Bulan Januari 2017

Keterangan dan arti per kolom:

  • Satu-satunya kolom yang diperlu diupdate manual adalah yang berlatar hijau di baris ke-3 ini, yaitu nilai aktiva bersih.
  • Kolom Nilai Aktiva Bersih (3): isilah dengan nilai aset bersih Anda di rekening sekuritas (broker/pialang) di akhir bulan. NAB adalah jumlah dari aset kas dan nilai pasar saham aktual.
  • Kolom Unit Pernyertaan (4) berisi rumus = nilai kolom (4) baris 2 + nilai kolom (2) baris 3
  • Kolom NAB/UP (5) berisi rumus = nilai kolom (3) baris 3 ÷ nilai kolom (4) baris 3

Rumus satu baris status posisi akhir bulan ini bisa kita duplikasi untuk setiap bulan akhir laporan.

Contoh Lengkap Kinerja Investasi Model Reksadana Dalam Setahun

Contoh Rekaman Kinerja Investasi Model Reksadana dalam Setahun
Contoh Rekaman Kinerja Investasi Model Reksadana dalam Setahun

Tabel di atas adalah sebuah contoh lengkap kinerja investasi reksadana dalam setahun. Perhatikan baris 12, ada sebuah contoh pengambilan dana sebesar Rp2 juta di sana. Ada pula contoh ketika tidak ada setoran di baris 13 dan 14, untuk posisi akhir Juni dan Juli 2017.

Bagaimana Menghitung Persentase Kinerja Investasi?

Untuk menghitung kinerja secara mudah, Anda bisa membuat tabel sendiri di lembar kerja lain yang merujuk tabel di atas. Atau bisa juga tambahkan kolom di sebelah kanan untuk menghitung kinerjanya. Sederhana saja, kan?

Berikut adalah contoh tabel terpisah yang kami lakukan untuk menghitung kinerja investasi di atas:

Rekap Kinerja Investasi Bulanan
Rekap Kinerja Investasi Bulanan

Keterangan:

  • Kolom (1), (2), dan (3) hanya merujuk nilai di tabel sebelumnya.
  • Kolom MoM Change (4) atau perubahan kinerja bulanan untuk memantau kinerja investasi bulanan. Rumusnya = (NAB/UP (3) baris ini - NAB/UP (3) baris sebelumnya) ÷ NAB/UP (3) baris sebelumnya
  • Kolom YTD (5) adalah kinerja year to date atau kinerja dari awal tahun. Rumus hampir sama dengan (4) tapi yang dirujuk adalah baris awal tahun.
  • Kolom All Returns % (5) adalah akumulasi perolehan/kinerja investasi (biasanya dalam %) atau menunjukkan kinerja investasi sejak awal indeks dibuat. Mirip IHSG, tapi menunjukkan kinerja investasi kita. Rumus hampir sama dengan (4) tapi yang dirujuk adalah nilai awal atau 1.000.

Begitulah cara membuat kinerja investasi model reksadana. Mudah, kan?


Ingin Praktis?

Kami menyediakan berkas dokumen lembar kerja (spreadsheet) yang bisa digunakan secara langsung untuk mencatat kinerja investasi model reksadana untuk investasi saham Anda dengan membeli produk di bawah ini:


Diterbitkan: 14 Jan 2018Diperbarui: 30 Aug 2023