Mengelola uang atau investasi untuk masa depan memang tidak mudah. Bagaimana tidak stres jika portofolio turun drastis? Atau frustrasi dengan kondisi eksternal yang tidak mendukung? Ditambah berita negatif yang terus bermunculan, membuat segalanya tampak seperti tanpa harapan.
Semua itu wajar. Setiap orang pasti menghadapinya, baik pemula maupun pengelola dana profesional.
Masa depan ekonomi Indonesia dan dunia memang sulit diprediksi. Siapa yang bisa tahu apa yang akan terjadi? Apakah Presiden Trump akan mengeluarkan kebijakan tak terduga lagi? Bagaimana respons China, Rusia, dan negara-negara lain, termasuk Indonesia?
Lalu, bagaimana dampaknya terhadap ekonomi, industri, dan akhirnya pasar saham?
Apakah lebih baik berspekulasi daripada tetap konservatif di tengah ketidakpastian?
Apakah situasi ini serupa dengan masa Depresi Besar tahun 1930-an? Kami sudah membaca beberapa referensi, dan rasanya tidak. Namun, kami tetap berhati-hati untuk tidak mengklaim dengan pasti.
Memang tidak mudah untuk menemukan jawaban pasti.
Namun, kami percaya jika Anda sudah memiliki kerangka investasi jangka panjang yang kuat—seperti yang kami terapkan dalam model portofolio investasi Alpen dan Carstensz—Anda tidak perlu terlalu khawatir.
Kami juga optimis bahwa sektor konsumsi dan perbankan di Indonesia, berdasarkan analisis kami, masih menunjukkan kinerja yang solid. Hingga saat ini, sektor tersebut masih berada di jalur yang tepat. Analisis ini didukung oleh data komprehensif yang kami susun untuk kedua sektor tersebut.
Jadi, bagaimana sebaiknya bersikap?
Strategi investasi kami tetap sama.
- Tetap menganalisis fundamental perusahaan secara cermat.
- Pilih perusahaan dengan utang rendah.
- Fokus pada model bisnis yang kuat.
- Prioritaskan perusahaan yang menghasilkan profit konsisten.
- Manfaatkan harga turun untuk memilih saham terbaik.
- Cari saham yang valuasinya murah.
Tetap konservatif. Tetap rasional.
Diterbitkan: 6 Mar 2025—Diperbarui: 7 Mar 2025