Dari Kompas, 9 Juli 2013 hari ini:

Ada dua syarat baru yang kini sedang dikaji BEI. Yang pertama adalah, jumlah minimum saham perdana yang akan dilepas ke publik minimal harus 20 persen. Yang kedua adalah, jika perusahaan yang bersangkutan telah menjadi perusahaan publik, maka sahamnya yang beredar di publik wajib sebesar 15 persen.
Ide yang bagus saya kira. Tapi, kalau dipikir-pikir, regulator bursa dari dulu yang dipikirkan hanya masalah likuiditas. Bagus kok pak, bu. Likuiditas memang penting, karena akan menambah jumlah transaksi. Bonus bisa bertambah ya?

Tapi saya kira regulasi bursa bukan hanya likuiditas.

Isu pertama, saya kira kontrol pelaporan data keuangan dan berita perusahaan berikut sanksinya harus ditegakkan tanpa pandang bulu, misalnya: sanksi keterlambatan lapor, sanksi manipulasi data, juga regulasi yang lebih ketat terhadap auditor dan lembaga pemeringkat.

Kedua, saya kira mekanisme keterbukaan informasi harus lebih adil, terutama buat akses investor individu. Contoh yang saya alami beberapa waktu lalu, perusahaan sudah menerbitkan hasil RUPS di koran Bisnis tapi pelaporan di sistem BEI di situs IDX baru dilakukan sore atau besok, hal ini merugikan investor individu yang tidak mempunyai akses terhadap koran bisnis ibukota. Emiten seyogyanya lebih dulu melaporkan ke IDX dibanding ke koran, meskipun secara teori hal itu sudah adil, tapi akses investor yang jauh dari Jakarta harus diperhatikan karena kita kesulitan mendapatkan koran seperti Bisnis di daerah. Keadilan informasi lainnya saya kira seperti meniru bursa di Amerika, setiap informasi di mana saja (website, twitter, seminar, facebook, bahkan jawaban wawancara kepada wartawan yang belum dimuat), harus dibuka di sistem pelaporan IDX di saat yang bersamaan agar akses setiap investor sama rata dan adil. Harapannya emiten tidak pilih kasih, mengurangi peluang insider trading, dan tentu lebih adil bagi setiap investor.

Ketiga, saya kira situs IDX harus diperbaiki sistemnya, harus lebih modern, cepat, dan accessible basis datanya. Di bursa Amerika, investor sangat mudah mendapatkan data emiten, berikut historis hingga beberapa tahun sebelumnya, semua searchable, gampang dicopy paste, sehingga mudah diarsip, dibackup, untuk keperluan riset lebih lanjut—misalnya diolah dengan berbagai perangkat pencari di komputer kita. Di sini, data dan berita emiten hanya disajikan 3-4 tahun terakhir, format PDF gambar statis (bukan teks yang mudah dicari). Sementara itu data-data tidak konsisten, untuk memperoleh berita/pengumuman harus di IDX, untuk data saham di KSEI lebih nyaman dan cepat, data aksi korporasi di KSEI. Apalagi website IDX sering ngadat di akhir pekan atau hari libur, padahal riset saham harusnya bisa dilakukan kapan saja. Terakhir, situs IDX dibangun dengan teknologi yang sangat tidak nyaman. Teknologi AJAX (konten dan informasi dipanggil ketika user mengklik, bukan langsung tersaji dan tidak mempunyai alamat URL sendiri-sendiri) yang mendasari penyajian informasi sangat tidak nyaman untuk referensi. Padahal pernyataan referensi langsung ke sistem yang resmi sangat perlu buat kami, juga mungkin untuk analis, penulis dan komentator bursa lainnya.

Itu dulu komentar buat regulator bursa. Semoga ada yang baca. Saya akan mengapresiasi bila hal ini bisa diperbaiki.


Diterbitkan: 9 Jul 2013Diperbarui: 9 Feb 2022