Korespondensi dengan pembaca adalah merupakan suatu kehormatan bagi saya. Terlebih bila pertanyaan dan diskusi yang terjadi menyangkut hal yang penting. Termasuk korespondensi ini. Berikut adalah kutipan korespondensi saya via surat-e (email) dengan Saudara CJ (inisial dari beliau), sudah diedit untuk kepatutan/ketepatan bahasa saja, dimuat dengan ijin dari beliau:

Pada 29 Juni 2011 Sdr. CJ menulis:

Salam kenal Pak,

Saya sudah membaca sebagian dari artikel Bapak, yang membuat saya tertarik adalah gain yang anda dapatkan dari saham CLPI.

Anda pastinya menganalisa berdasarkan fundamental, namun dari sisi technical apakah anda menganalisanya juga? Atau hanya langsung masuk sedikit2 dengan metode DCA tanpa memperhitungkan dari segi technicalnya..? Terima kasih, karena saya juga ada rencana untuk investasi di ARNA & EPMT setelah melihat fundamentalnya. Terima Kasih.

Pada 30 Juni 2011, saya menjawab:

Salam sdr CJ,
Metode saya sederhana saja kok pak, tapi dasarnya sih fundamental. Kalau sudah yakin ada perusahaan yang bagus dan hari itu harga masih ada margin of safety cukup, saya akan beli. Tentu saja saya lihat situasi pasar juga. Tapi saya tidak pernah melakukan technical analysis. Mungkin saya pakai DCA, tapi dengan metode asal ada dana aja hehehe... Bukan rutin per bulan.
Mohon jangan lihat yang 400% atau hampir 500% pada siang ini. Itu keberuntungan saja. Kalau menurut saya investasi itu keyakinan mental dan prinsip saja. Jadi bapak jangan ikuti langkah saya, bisa jadi saya salah. Tapi kalau bapak yakin sendiri dengan perusahaan-perusahaan tersebut, silakan, tentu itu baik. FYI: EPMT marginnya kurang bagus dibanding lainnya, tapi saya suka dengan perusahaan itu :) Asal ada margin gak masalah deh hehehe
Terima kasih.
Pada 30 Juni 2011, Sdr. CJ menulis lagi:
Hallo Pak.,

Terima kasih sebelumnya. Kembali ke saham. Saya mau bertanya kembali, margin of safety bisa diperoleh darimana perhitungannya? Untuk ARNA diperoleh angka berapa utk Margin Of Safety..?  Hehe mengenai DCA disesuaikan dengan kantong sajalah..hehe yang terpenting metode ini cukup ampuh untuk investor yang tidak mengerti tentang charts & isu global lainnya. Tidak harus memantau running trade setiap harinya.

Terima Kasih.

Pada 1 Juli 2011, saya menjawab:

Margin of Safety saya pernah tulis. Silakan disearch aja pak. Tapi intinya begini, saya pakai beberapa metode valuasi harga saham: diantaranya metode Graham dan metodenya John Burr Williams, ada ringkasan sederhana di bukunya Mizrahi. Katakan suatu saham harganya 800, sementara harga wajar yang saya percaya (dihitung dari dua metode tadi) adalah 1000. Maka margin of safety kita adalah 20%. Saya akan invest di perusahaan dengan punya margin of safety tinggi, misal 40% atau lebih. Saham-saham yang overvalued pasti margin of safetynya rendah, atau minus. Bukan berarti sahamnya tidak mungkin naik, tapi peluang keuntungannya tidak pasti. Kuncinya pasti pak :)

Angka ARNA dulu pernah saya tulis kok pak, pada 335-an perkiraannya 90%. Kalau pada harga skrg sekitar 60-70%.

Tentang chart dan isu global, terus terang saya tidak peduli. Mental saya sudah saya set seperti itu. Kalau isu global pengaruh ke bisnis, iya kita harus peduli, tapi kita bisa lihat sejarah perusahaan di masa krisis gimana. Isu global pengaruh ke pasar, tentu penting, apalagi kalau persh exportir. Kalau pengaruh hanya dari forex (foreign exchange), biasanya price adjustment aja sudah bisa bikin kondisi keuangan membaik. Yang penting kan ada potensi growth dan manajemen persh itu proven to be succesful leader. Kalau semua meyakinkan dan harga masih bagus. Beli deh pak :) ini berlaku utk semua saham lho, bukan rekomendasi

Kalau running trade memang betul pak. Tak pernah saya dengerin berita tivi, juga saran broker :) Yang penting ribet kerja di awal, baca lap keuangan, dsb, setelah itu lupakan selamanya. Less effort. Less stress. Hati tenang, tidur nyenyak. FYI: saya dulu menahan CLPI rugi 5-6 bulan lho pak, gambarannya seperti itu. Umpama saham-saham baru ini perlu waktu lebih lama, saya siap.

Semoga membantu. Senang berdiskusi dengan Anda.

Demikian kutipan korespondensi ini. Semoga berguna dan terima kasih kepada saudara CJ atas surat dan ijinnya.


Diterbitkan: 2 Jul 2011Diperbarui: 9 Feb 2022