Pada awal ketika saya mulai serius menekuni dan belajar investasi, saya langsung terkesiap dengan kata ini, “Disclaimer is On.” Begitu tulis mereka.

Tulisan ini bisa kita jumpai di laporan analis yang kita terima dari perusahaan sekuritas. Juga artikel dan rekomendasi yang banyak saya jumpai. Kata ini hampir tidak pernah dijumpai pada tulisan atau rekomendasi di bidang lain, kecuali berhubungan dengan investasi. Setelah sebuah tulisan panjang lebar dan detail, penuh hitungan dan rumus yang rumit, disertai statistik dari berbagai metode dan teori, tabel-tabel yang berwarna-warni, tiba-tiba saja ada kata ini dalam satu baris.

Anda merasa aneh? Itu yang saya rasakan pada awalnya. Kenapa harus ada kata ini? Mari kita selidiki arti kata ini.

Menurut arti harfiah dalam bahasa Inggris menurut dictionary.com:

–noun
1. 
the act of disclaimingthe renouncing, repudiating, ordenying of a claim; disavowal.
2. 
a person who disclaims.
3. 
a statement, document, or assertion that disclaims responsibility, affiliation, etc.; disavowal; denial.
 

Jadi benar, kata itu artinya adalah sebuah sangkalan tentang statemen yang sebelumnya diungkapkan, bahwa penulis melepas tanggungjawab, resiko, ikatan, dari segala pernyataan sebelumnya.

Waduh? Kok bisa enak banget?

Analis bertugas membuat laporan tentang emiten (perusahaan) yang ada di bursa karena mendapat tugas dari perusahaan sekuritas tempatnya bekerja. Laporan ini tujuannya adalah agar memberi info bagi nasabah sekuritas tersebut. Kalau nasabah mendapat info yang baik, tentu saja perusahaan sekuritas berharap mereka melakukan transaksi saham, baik itu jual atau beli. Semakin banyak nasabah bertransaksi, pihak sekuritas mendapat untung dari uang komisi. Jadi ada hubungan tidak langsung sebenarnya.

Lalu, apakah ada hubungan bagusnya analisis saham dengan keuntungan perusahaan sekuritas? Seyogyanya ada, meski tidak secara langsung. Bila nasabah percaya dengan saran dan pendapat analis, tentu mereka akan melakukan jual/beli saham berdasarkan nasihat yang diungkap analis tersebut, yaitu terhadap saham-saham yang dianalisis oleh sekuritas. Kalau nasihat benar, dan nasabah mendapatkan keuntungan, tentu baik. Bagaimana kalau nasihat salah? Karena ada disclaimer tadi, dan tanggungjawab investasi adalah pada individu masing-masing, maka sekuritas hanya mendapat tanggungjawab sosial, bahwa mungkin nasabahnya tidak percaya. Dan mereka beraksi karena keputusan sendiri.

Itulah gunanya disclaimer. Disclaimer diperlukan untuk melepas dan menjelaskan bahwa laporan itu hanya laporan, dan melepas tanggungjawab dari pembuat laporan, atau perusahaan yang menerbitkan laporan itu. Investasi memang tanggungjawab masing-masing individu. Jangan sampai polah investasi yang kita lakukan sendiri, lalu kalau rugi kita menuntut pihak sekuritas yang menerbitkan analis. Bisa berabe, bukan?

Tapi, lalu bagaimana dengan tambahan kata “is on”. Nah, menurut saya ini hal lucunya. Menurut saya, kata “is on” itu tidak perlu belaka. Kalau ada jadilah ia lucu saja.

Setiap rekomendasi harusnya tunduk pada disclaimer. Tulislah klausul disclaimer itu panjang lebar dan memenuhi hampir separuh halaman, bila diperlukan. Karena itu penting. Karena statemen itu merupakan hal utama dan harus dipahami. Dengan ditulis “Disclaimer is On” jadinya akan terasa sungguh lucu. Setiap tulisan ada disclaimer. Setiap tulisan mempunya tanda bahwa ada Disclaimer di sana. Kalau Disclaimer itu nyala? Jadilah lucu.

Dalam blog ini pun demikian, saya menaruh sebuah link disclaimer (dalam bahasa Indonesia artinya Sanggahan) di bawah setiap halaman, begitu pula di halaman profil saya. Disclaimer itu perlu, dan setiap bentuk rekomendasi (atau statemen/tulisan yang mirip rekomendasi) seyogyanya memuat hal ini. Setiap orang yang membaca harus paham bahwa perilaku investasi adalah tanggungjawab masing-masing individu. Tapi kalau Disclaimer is On, ya jadi pingin senyum saja.

Jadi, jangan menulis “Disclaimer is On” lagi ya? Mending tulis saja “Tulisan ini tunduk pada Disclaimer yang ada di halaman http://……” atau bisa memakai aturan global dalam satu situs itu tunduk pada pernyataan Disclaimer, bisa pula menggunakan disclaimer pendek seperti ini:

Disclaimer: Informasi ini ditujukan hanya untuk internal Sekuritas XXX (atau blog XXX). Informasi ini bukan merupakan rekomendasi untuk membeli atau menjual saham tertentu. Semua keputusan investasi dan resikonya tetap merupakan tanggung jawab investor
Disclaimer is always on.


Diterbitkan: 18 Mar 2011Diperbarui: 9 Feb 2022