Saya sering ditanya cara memilih broker saham, terutama dari orang belum pernah berinvestasi saham. Ini tak ada salahnya. Untuk bisa berinvestasi saham, Anda harus bertransaksi melalui perusahaan bernama broker saham.

Berikut kriteria-kriteria yang saya kumpulkan dari riset di berbagai media dan opini pribadi.

Kriteria Utama

  1. Cari broker saham yang terpercaya. Kriteria terpercaya itu bagaimana? Ada beberapa tolak ukur berikut:
    1. Terdaftar resmi di BEI, bisa dilihat di situs www.idx.co.id lihat bagian anggota bursa. Hampir semua broker saham ternama terdaftar di BEI.
    2. Tidak punya kasus hukum atau penipuan. Anda bisa mencari informasi ini via mesin pencari di internet atau dari berita-berita di media massa.
    3. Bila Anda masih kesulitan memilih, Anda bisa menganggap broker pelat merah (BUMN) atau broker mempunyai afiliasi dengan pemerintah. Ini juga bukan selalu kriteria yang aman, tapi setidaknya pemerintah akan turun tangan bila ada perusahaan di bawah afiliasi mereka bermasalah. Ingat, ada kasus karena menjamin emisi perusahaan plat merah lain yang melantai ke bursa, ada sebuah broker plat merah yang hampir bangkrut karena jaminan sahamnya tidak terserap di pasar.
    4. Bila Anda punya kenalan yang sudah lama berkecimpung, tanya pengalaman-pengalaman mereka dengan broker. Cari yang menurut Anda paling aman dan konservatif.
    5. Ingat, broker saham adalah rekanan Anda untuk berinvestasi dalam jangka yang sangat lama. Anda bisa berhubungan dengan perusahaan ini dalam jangka waktu tahunan, bahkan puluhan tahun. Mungkin kita bisa memindah dana/portofolio ke broker lain bila di tengah jalan menemui masalah dengan broker, tapi prosesnya bisa lumayan lama antara 1 minggu hingga satu bulan. Anda tak ingin menitipkan kelolaan investasi jangka panjang di pihak yang tidak Anda percayai bukan?
  2. Cari broker saham yang struktur modalnya kuat. Struktur modal kuat bisa dilihat dari  angka Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD). Ini juga bukan kriteria aman yang utama tapi setidaknya memberi garansi bahwa broker saham tersebut akan punya kekuatan kapital bila ada usaha mereka terkena masalah atau terancam rugi. Syarat minimal MKBD yang diatur adalah minimal Rp25 miliar. Untuk melihat data MKBD bisa di situs berikut:
    1. Data Perusahaan Sekuritas di BEI
    2. Pusat Data Kontan

Kriteria Pragmatis

Setelah dua kriteria utama tadi, sekarang kita bahas kriteria-kriteria pragmatis. Kriteria berikut bisa Anda ikuti semua, pilih salah satu, atau mana saja sesuka Anda. Tak semua broker bisa memenuji semua kriteria, tergantung model jasa dan tipe mereka.
  • Ketersediaan riset harian. Hampir semua broker mungkin menyediakan riset harian. Tapi Anda harus mengeceknya sebelum mendaftar. Lihat dan baca arsip riset mereka. Ada dua macam riset harian yang biasanya ditawarkan broker: riset fundamental dan riset teknikal. Riset fundamental diperlukan untuk investor. Riset teknikal diperlukan untuk para trader yang cenderung ingin bertransaksi dalam jangka pendek. Cari sesuai keperluan Anda. Saya menganggap ketersediaan riset ini sebagai prioritas penting karena bagi value investor (khususnya) ketersediaan riset fundamental bisa memberi ide dan update tentang kondisi emiten di bursa.
  • Apakah Anda perlu saran berinvestasi, jika demikian, pilih broker yang memberi rekomendasi yang bagus. Untuk mengetahuinya Anda harus datang ke masing-masing broker, ngobrol dengan pialang di sana. Tanyakan sedalam mungkin tentang layanan dan jasa saran berinvestasi yang Anda inginkan. Cek rekam jejak saran broker tersebut terhadap pasar. Siapa tahu sarannya salah :)
  • Struktur biaya dan komisi transaksi yang rendah. Bagi investor jangka panjang hal ini biasanya kurang prioritas. Tapi seandainya kita bisa menghemat biaya transaksi tentu tak ada salahnya bukan? Biasanya ada dua tipe biaya transaksi untuk transaksi lewat pialang dan lewat online trading, yang terakhir biasanya lebih murah. Umumnya biaya transaksi antara 0,1%-0,3% untuk beli dan 0,1%-0,4% untuk jual. Jangan tertipu tawaran biaya transaksi 0%! Biasanya ini adalah tarif promosi yang berlaku beberapa waktu saja. Tanyakah pula apakah ada struktur atau syarat lain dalam bertransaksi, misalnya komisi minimal, biaya bulanan, biaya software, denda saldo minimal, biaya data, dll.
  • Jumlah Setoran Awal. Ada broker yang mempunyai syarat setoran awal paling murah Rp100 ribu, Rp5 juta, Rp10 juta, hingga Rp25 juta atau lebih. Pilih sesuai kemampuan Anda. Bila broker pilihan Anda mempunyai syarat setoran awal lebih tinggi dari dana yang Anda punya, lebih baik Anda menunda berinvestasi dan jangan memaksa. Nanti kalau sudah cukup baru berinvestasi. Lebih baik terlambat daripada terburu-buru bertransaksi dan nanti malah rugi atau kehilangan uang.
  • Kemudahan Menyetor dan Menarik Dana dan Ketersediaan Rekening Investor. Tanyakan pada broker tentang hal ini. Apakah Anda bisa menyetor melalui bank Anda langsung? Ingat setiap transfer antar bank biasanya terkena biaya yang jumlahnya bisa lumayan. Sejak 2011 ada kebijakan pemisahan rekening dana investor. Apakah sekuritas punya rekanan dengan bank Anda?
  • Fasilitas Online Trading. Kini hampir semua broker menyediakan fasilitas ini. Untuk investor jangka panjang fasilitas ini kurang begitu diperlukan. Tapi seandainya ada dan Anda tipe orang yang tidak gagap teknologi, adanya fasilitas ini tentu sangat membantu, selain juga menghemat biaya transaksi! Bila menyukai fasilitas online trading, ada bagusnya menyeleksi fasilitasnya antara lain:
    • Sistem Online Trading yang mendukung platform komputer Anda. Ada broker yang hanya mendukung platform Windows, ada pula yang mendukung semuanya termasuk Mac, Linux, bahkan platform piranti bergerak seperti iPhone/iPad, Blackberry, Java mobile (J2ME), dll. Platform trading web biasanya lebih fleksibel karena bisa dibuka di mana saja.
    • Basis Data dan Riset. Meski sebagian besar data riset saham bisa diperoleh di luar, ketersediaan basis data dan riset juga penting, baik bagi investor atau trader.  Situs BEI juga menyediakan data yang lebih resmi. Tapi bila Anda tipe investor jangka panjang, kemudahan meriset bisa sangat membantu kerja Anda. Bila Anda lebih suka trading, basis data dan grafik mungkin penting.
    • Fasilitas Lanjutan Online Trading. Ada beberapa software di broker yang menyediakan kondisi tertentu, misal bila saham turun kita bisa atur beli, bila naik sejumlah harga tertentu kita bisa jual atau beli, dst. Tanyakan fitur-fitur lanjutan seperti ini. Minta ijin percobaan mengakses fasilitas online trading, biasanya kita diijinkan mengakses dalam beberapa hari hingga seminggu.
  • Fasilitas Margin. Ini adalah fasilitas yang seharusnya tidak saya anjurkan bila Anda ingin berinvestasi dan bukan sebagai trader saham. Fasilitas ini memang menggiurkan dan mengundang ilusi. Tapi fasilitas ini juga punya segudang jebakan yang bila arah pasar berbalik turun akan bisa sangat memukul Anda. Namun bila Anda masih tertarik, pilih broker yang mempunyai struktur bunga margin paling ringan. Tapi ingat, lebih baik jangan pakai margin!
  • Pengalaman Penjaminan Emisi Saham atau Obligasi. Meski bukan syarat penting, tapi bagi Anda yang suka mencari saham perdana (Initial Public Offering) atau Penawaran Umm (Right Issue) pilih broker yang punya banyak pengalaman dan sering dipakai jasanya untuk pelaksanaan kegiatan seperti ini. Dengan menjadi anggota broker tersebut Anda bisa mudah mendapatkan saham IPO.
  • Bila Anda investor dengan dana besar, ada baiknya melihat fasilitas atau jasa broker lainnya. Ada broker yang mempunyai ijin hanya sebagai perantara perdagangan efek (pialang saham atau obligasi saja), ada yang lengkap: juga menjadi penjamin emisi, penerbit reksadana, bank investasi, konsultasi pengelolaan dana, dan seterusnya. Beberapa broker menyediakan jasa:
    • Reksadana
    • Jual/Beli obligasi atau instrumen investasi lain
    • Pengelolaan Dana pihak ketiga
    • Konsultasi dan jasa keuangan lainnya
    • Dll.
Semoga daftar ini berguna! Materi di atas akan saya mutakhirkan seiring ada data baru.


Diterbitkan: 16 Jul 2012Diperbarui: 9 Feb 2022