Pemutakhiran: tulisan ini seharusnya tidak berlaku lagi. Belakangan, pada 11 November 2011, saya cek ulang dan ternyata saya melakukan kesalahan dua kali, artinya mengira saya salah padahal sebenarnya data awal sudah benar.

Saya melakukan kesalahan fatal. Dan ini adalah kesalahan model baru lagi. Ini bukti bahwa kesalahan selalu bisa terjadi lagi, apalagi bila jenis kesalahannya lain.

Kesalahan kali ini adalah mencari sumber data tanpa melakukan verifikasi ke sumber asli. Akibat kesalahan fatal ini, valuasi saham saya pun salah karena menggunakan data keuangan perusahaan dengan angka sebelum stock split 1:5 pada Februari 2011. Akibatnya perhitungan margin of safety (rasio harga wajar dan harga saham) jadi terlihat besar. Merasa aman punya margin pengaman 30% lebih, saya pun tenang saja masuk saham ini. Padahal dengan angka yang sesungguhnya, yaitu laba per saham dibagi 5, maka margin pengamannya masih jauh, yaitu -68%. Saham tersebut adalah LSIP.

Kronologinya sebagai berikut:

  • Pada 3 Oktober lalu saya menerima surat-e dari broker. Surat-e kali ini adalah berita dari sebuah tabloid keuangan K****n, secara berkala mereka menerbitkan daftar saham LQ45 termurah dalam minggu itu.
  • Dalam daftar terbitan 3 September itu ada saham LSIP, dengan data PBV 2,79 dan PER 7,88. Wow angka hebat.
  • Saya memang memang tidak langsung mempercayai data ini. Lalu saya membuka situs Reuters dan FT, dua rujukan internet yang biasanya saya lihat.
  • Setelah mendapatkan data dari FT, saya langsung memasukkan dalam lembar kerja penghitungan harga wajar. Saya percaya dengan FT karena saya pernah menghitung sebuah saham lain yang pernah mengalami pemecahan saham, uniknya angka di FT ternyata telah disesuaikan. Jadi perhitungannya pun tepat.
  • Tanpa ba-bi-bu, karena percaya dengan data FT, dan karena percaya LSIP adalah perusahaan bagus dengan kinerja cemerlang, saya melakukan pembelian awal pada saham itu.
  • Kemarin, 6 Oktober 2011, saya ikut public expose yang diadakan LSIP. Saya mendapati fakta bahwa mereka telah melakukan stock split. Sontak ini membuat alarm di benak saya bekerja. Apakah data perhitungan valuasi saya benar?
  • Hari ini saya melakukan pembacaan lebih detil saham ini, juga pesaingnya Astra Agro Lestari, dan setelah melakukan konfirmasi berkali-kali, ternyata saya melakukan kesalahn itu. FATAL tentu saja!
Sumber Data:
Sebagai pengingat:
  • Jangan langsung mempercayai data tabloid, apalagi kalau datanya terlihat terlampau bagus.
  • Jangan langsung mempercayai data sumber internet. Saya pernah menemukan kesalahan baik di Reuters dan FT. Sumber internet kadang-kadang juga mempunyai pola penyajian yang berbeda, yang bisa mengundang kesalahan.
  • Selalu lakukan perhitungan sendiri dari sumber data asli, yaitu laporan keuangan perusahaan yang bisa diperoleh dari situs IDX atau laporan tahunan asli.
Saya tulis dan ungkap kesalahan ini agar saya bisa selalu teringat kembali untuk tidak melakukan kesalahan itu. Dan mungkin Anda bisa terhindar dari kesalahan serupa. Biasanya kita bisa menghindari kesalahan bila kita pernah masuk ke dalamnya.

 


Diterbitkan: 7 Oct 2011Diperbarui: 9 Feb 2022